Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan Resmikan Fasilitas Produksi Migas di Lapangan Jangkrik Kaltim

Kompas.com - 31/10/2017, 09:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

HANDIL BARU, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan fasilitas produksi gas lapangan Jangkrik di area Fasilitas Penerimaan Darat (Onshore Receiving Facility atau ORF) milik Eni Muara Bakau, di Handil Baru, Kalimantan Timur.

Adapun fasilitas produksi lapangan Jangkrik merupakan bagian integrasi dari proyek pengembangan Kompleks Jangkrik yang dioperasikan oleh Eni Muara Bakau sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

ORF berfungsi menerima aliran gas dan kondensat dari Floating Production Unit (FPU) Jangkrik. Keduanya merupakan fasilitas baru pengembangan lapangan gas Jangkrik dan bagian pengembangan fasilitas yang terintegrasi.

Penyaluran produksi dari lapangan Jangkrik dapat meningkatkan utilitas dari fasilitas LNG Bontang. Produksi gas Jangkrik akan memasok LNG ke pasar domestik dan pasar ekspor, sehingga memberi kontribusi yang signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.

"Pengembangan fasilitas migas yang terintegrasi ini menjadi bukti bahwa minat investasi di hulu migas menarik, serta akan mendorong pengembangan perekonomian daerah dan nasional," kata Jonan, dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10/2017).

Sedianya Jonan akan meresmikan fasilitas produksi gas lapangan Jangkrik di lokasi sekitar pukul 09.00. Namun hingga pukul 10.30 WITA, sang menteri belum tiba di lokasi.

Sebagai informasi, Eni Muara Bakau telah memulai produksi proyek pengembangan kompleks Jangkrik di lepas pantai laut dalam Indonesia pada 29 Mei 2017.

Proyek ini mencakup lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East yang terletak di blok Muara Bakau, Cekungan Kutei, perairan laut dalam Selat Makassar.

Produksi itu dihasilkan melalui sepuluh sumur bawah laut yang terhubung dengan FPU Jangkrik dan telah mencapai 600 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau setara dengan 100.000 barel setara minyak per hari.

Proyek ini disebut-sebut berfungsi signifikan untuk menambah pasokan gas dalam negeri dan memenuhi target lifting gas bumi pada tahun 2017, yakni sebesar 1,15 juta barrel setara minyak per hari, dan 2018 sebesar 1,2 juta barrel setara minyak per hari.

Selain itu, proyek pengembangan lapangan gas Jangkrik juga menciptakan multiplier effect atau dampak berantai yang besar seperti pabrikasi fasilitas pengolahan yang dikerjakan di Karimun, dan penyerapan tenaga kerja.

Sekitar 94,5 persen dari 1000 tenaga kerja selama fase proyek, merupakan tenaga kerja Indonesia.

Adapun Eni menjadi operator Blok Muara Bakau pada tahun 2002. Penemuan cadangan gas pertama terjadi pada tahun 2009 di Sumur Jangkrik-1. Sekitar 20 km dari lapangan Jangkrik pada blok yang sama, terdapat sumur Jangkrik North East yang ditemukan pada tahun 2011, dan diintegrasikan dalam satu rencana pengembangan lapangan atau POD.

Pemerintah Indonesia menyetujui POD Lapangan Jangkrik pada tahun 2011 dan Lapangan Jangkrik North East pada tahun 2013. Persetujuan Lapangan Jangkrik North East mencakup penggabungan pengembangan Lapangan Jangkrik yang dinamakan "Jangkrik Complex Project" atau proyek jangkrik.

Sebelum meresmikan fasilitas produksi gas Lapangan Jangkrik, Jonan sempat meninjau Unit Produksi Terapung atau FPU pada 11 Juni 2017. Saat itu, Jonan mengungkapkan pengoperasian FPU Jangkrik menjadi bukti Indonesia mampu mengembangkan lapangan migas baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com