Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jerome Powell, Kandidat Kuat Ketua The Fed yang Baru

Kompas.com - 02/11/2017, 10:31 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Nama Jerome Hayden Powell atau Jay Powell melejit sebagai kandidat terkuat pengganti Janet Yellen, Ketua Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan segera pensiun di Februari 2018.

Nama Powell merupakan salah satu di antara lima nama yang diumumkan Presiden AS Donald Trump, sebagai pengganti Yellen, pada Rabu (1/11/2017) waktu setempat atau Kamis (2/11/2017) waktu Indonesia.

Selain Powell, nama lain yakni ekonom Stanford University John Taylor, mantan gubernur Fed Kevin Warsh, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Gary Cohn dan Ketua Fed saat ini Janet Yellen.

Trump kemungkinan besar akan menunjuk Powell, mantan pejabat Departemen Keuangan AS, untuk jabatan tersebut.

(Baca: Sri Mulyani Disebut sebagai Janet Yellen Versi Indonesia)

Jika Trump mencalonkan dia, Powell kemungkinan akan melanjutkan pendekatan Yellen secara bertahap dan berhati-hati dalam pengetatan kebijakan moneter.

Siapa sebenarnya Jerome Powell ini?

Powell saat ini menjabat sebagai salah satu gubernur The Fed. Dia juga merupakan seorang pengacara, bukannya ekonom. Powell menjabat sebagai gubernur The Fed sejak 25 Mei 2012. Dia dinominasikan oleh Presiden AS saat itu, Barack Obama.

Powell ini juga seorang anggota partai Republik, dan merupakan pilihan terakhir yang paling tidak kontroversial untuk memimpin The Fed, selain Yellen.

Powell, pria kelahiran Washington DC tahun 1953 ini, dipercaya akan bisa menyetir The Fed. Namun, para pengamat perbankan mencatat bahwa The Fed yang baru ke depan akan semakin hawkish. Sebab ada tiga kursi gubernur yang lowong yang harus diisi dan kandidatnya lebih berpandangan hawkish.

Pasar menilai, Jerome Powell ini dideskripsikan sebagai pemimpin yang "membosankan" oleh para pelaku pasar di Wall Street.

Jika dibandingkan dengan kandidat lain, ekonom John taylor atau mantan gubernur The Fed Kevin Warsh, kebijakan Powell dinilai akan sama saja dengan Yellen. Namun, bisa juga lebih proaktif untuk menurunkan sejumlah regulasi di sektor keuangan.

Powell yang menamatkan studinya di Georgetown Law dan Princeton University ini berlatang belakang pekerjaan di private equity.

Dia juga pernah menjabat di Departemen Keuangan AS di bawah Presiden George HW Bush. Dia berperan pada penyelidikan skandal perusahaan perdagangan Salomon Brother untuk obligasi negara yang menyeret nama Warren Buffet.

"Dia membosankan dan langsung pada poinnya. Anda tidak usah berfikir keras untuk mengetahui maksud perkataannya," kata Ward McCarthy, chief financial economist di Jefferies, seperti dikutip dari CNBC.

Hal lain yang disuka Trump pada Powell yakni bahwa Powell terbuka untuk perubahan peraturan, atau deregulasi.

Para analis juga lebih menyukai pilihan Trump akan Powell ini ketimbang Warsh atau Taylor, juga para pelaku bursa. Sebab Powell diestimasi akan terus menerapkan suku bunga rendah seperti yang diinginkan Trump.

 

Kompas TV Seorang warga melemparkan bendera rusia ke arah Presiden Trump, sebagai bentuk kekesalannya atas rencana pemotongan pajak bagi pelaku bisnis.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC



Terkini Lainnya

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com