Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina: Per Kuartal III 2017 Penyaluran Elpiji 3 Kilogram Melonjak

Kompas.com - 03/11/2017, 07:06 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menyatakan hingga kuartal III 2017, realisasi penyaluran Elpiji bersubsidi 3 kilogram mengalami lonjakan.

Tercatat, dari Januari hingga September 2017 penyaluran Elpiji bersubsidi 3 kilogram telah melewati alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) tahun ini.

Adapun alokasi Elpiji bersubsidi 3 kilogram pada tahun 2017 ditetapkan sekitar 6,1 juta metric ton (MT). Dan sembilan bulan berjalan penyaluran gas bersubsidi tersebut telah mencapai 4,7 juta MT, melonjak dari alokasi pemerintah sebesar 4,5 juta MT.

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), Muchammad Iskandar mengungkapkan, guna mengantisipasi agar tidak over kuota, salah satu langkah antisipasi yang dilakukan Pertamina adalah sosialisasi dengan pemerintah daerah.

(Baca: Rentan Penyelewengan, Subsidi Elpiji 3 Kg Dinilai Tidak Efektif)

Sosialisasi dilakukan agar penyaluran Elpiji bersubsidi 3 kilogram tepat sasaran terutama untuk masyarakat kurang mampu.

“Kami akan bilang sama mereka sosialisasi, jangan sampai ada Pegawai Negeri Sipil yang ikut pakai Elpiji 3 kilogram. Sosialisasi dan penertiban penjualan sudah dilakukan sejak bulan lalu,” jelas Iskandar saat paparan kinerja Pertamina di Jakarta, Kamis (2/11/2107).

Meski demikian, lanjut Iskandar, pihaknya tidak akan mengurangi pasokan Elpiji bersubsidi tersebut, agar tidak terjadi kelangkaan dimasyarakat.

"Memang sudah over, tapi kami tidak akan mengurangi pasokan ke masyarakat selama permintaan masih banyak. Tapi kami mengimbau yang tidak berhak memakai ya jangan pakai,” tegasnya.

Kompas TV Pemerintah berencana memperketat subsidi elpiji tiga kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com