CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan pihaknya akan mengupayakan restrukturisasi utang globalnya. '
Hal ini diungkapkan Maduro setelah Venezuela melakukan pembayaran utang yang dimiliki BUMN minyak, Petroleos de Venezuela .
Maduro mengatakan, sanksi keuangan yang dijatuhkan AS kepada Venezuela membuat negara itu tidak bisa mencari pembiayaan baru.
Menurut Maduro, pemerintah akan mentransfer dana pembayaran obligasi Petroleos de Venezuela (PDVSA) sebesar 1,1 miliar dollar AS yang jatuh tempo pada Kamis (2/11/2017) atau Jumat (3/11/2017) waktu Indonesia.
(Baca: Alarm Utang Venezuela Berdetak Kencang)
Kemudian, Venezuela akan melakukan negosiasi ulang utangnya dengan perbankan dan investor. Perdagangan obligasi Venezuela berada pada kisaran harga rata-rata hanya 36 sen dalam mata uang dollar AS.
Rendahnya harga itu mengindikasikan bahwa secara umum investor berpandangan bahwa negara kaya cadangan minyak tersebut akan default.
Dengan restrukturisasi utang, beban utang Venezuela akan semakin berat, ditambah cadangan devisa yang kian menipis dan ada sanksi keuangan.
"Saya memerintahkan restrukturisasi utang eksternal dan semua pembayaran (utang) Venezuela. Kita akan melakukan format ulang secara menyeluruh. Untuk mencapai ekuilibrium, dan untuk mencakup kebutuhan dan investasi negara ini," kata Maduro seperti dikutip dari Bloomberg.
BUMN minyak Venezuela, PDVSA, telah melakukan pembayaran prinsipal utang sebesar 842 juta dollar AA pada 27 Oktober 2017 lalu. Pembayaran ini dilakukan meski ada keraguan mengenai kemampuan membayar Venezuela.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.