JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan swasta melirik bisnis pembayaran non-tunai di bidang transportasi. Hal ini seiring program pemerintah untuk menggalakkan pembayaran non-tunai untuk menerapkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
Saat ini program pembayaran non-tunai sudah dilakukan di berbagai sektor transportasi, misal untuk pembayaran jalan tol, KRL Jabodetabek, serta bus TransJakarta.
Perusahaan rintisan teknologi aplikasi berbasis keuangan (fintech) swasta yang hadir dalam bentuk dompet elektronik PayPro juga membidik sektor transportasi ini. Tapi, PayPro mengkhususkan diri untuk pembayaran bajaj di Jakarta secara non-tunai.
“Kami telah menjalin kerja sama dengan beberapa koperasi bajaj dengan total kurang lebih 800 bajaj dalam hal pembayaran dengan menggunakan aplikasi PayPro," ujar Chief Marketing Officer PayPro Heidi Bokau, Kamis (2/11/2017).
Heidi menambahkan pembayaran dengan menggunakan aplikasi PayPro ditargetkan akan bisa mulai digunakan pada akhir November dan setiap Bajaj akan dilengkapi dengan QR Code agar para penumpangnya bisa melakukan pembayaran dengan PayPro.
PayPro memilih kerja sama dengan koperasi bajaj dikarenakan saat ini pengguna bajaj masih cukup banyak dan merupakan sarana yang tepat untuk mengedukasi masyarakat mengenai transaksi non tunai.
Diharapkan ke depannya masyarakat Indonesia mulai bisa beralih dari transaksi tunai menjadi non-tunai.
"Kami juga menargetkan agar ke depannya PayPro bisa digunakan untuk pembayaran angkutan umum lainnya," katanya.
Ketua Organda DKI Jakarta Shafruan Sinungan mengatakan penerapan pembayaran non-tunai di angkutan umum termasuk bajaj sangat positif untuk masyarakat. Sebab, masyarakat akan mulai terbiasa dengan menggunakan uang elektronik di angkutan umum.
"Kemajuan teknologi harus disikapi dan masyarakat harus biasa pakai uang elektronik seperti tol. Ini langkah bagus bisa dilakukan di bajaj. Ini suatu langkah positif yang harus dilakukan," kata Shafruan.
Sementara itu, Direktur Program Elektronifikasi Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Pungky Purnomo Wibowo menambahkan, pihaknya mendukung siapa saja yang ingin terjun di bisnis uang elektronik.
Asalkan, penerapannya berguna untuk masyarakat. "Kenapa tidak, sepanjang berizin resmi dan masyarakat aman, nyaman serta handal menggunakan uang elektronik, ya monggo," ujar Pungky. (Yudho Winarto)
Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Bayar bajaj bisa pakai uang elektronik PayPro" pada Kamis (2/11/2017)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.