Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Terapkan Hukuman Denda Besar bagi Toko "Online" Tak Jujur

Kompas.com - 07/11/2017, 05:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China telah menerbitkan aturan baru terkait belanja dan toko "online" alias daring. Denda berat akan dijatuhkan bagi toko-toko daring yang mempublikasikan iklan palsu terkait produk-produk mereka.

Mengutip BBC, Selasa (7/11/2017), toko-toko daring yang dengan sengaja menghapus ulasan negatif atau mengunggah ulasan positif namun palsu harus membayar denda sebesar minimal 30.000 dollar AS. Angka tersebut setara dengan sekitar Rp 405 juta.

Aturan baru tersebut bertujuan untuk membersihkan laman-laman belanja daring China sebelum "Single Day" atau hari belanja daring tersibuk di China sepanjang tahun.

Pada tahun 2016, penjualan selama "Singles Day" tercatat sebesar hampir 18 miliar dollar AS hanya dalam waktu 24 jam. Sebagian besar penjual yang berpartisipasi dalam Singles Day menjual produk mereka melalui platform daring Alibaba.

Alibaba sendiri memperoleh kritik tajam lantaran gagal mempolisikan sejumlah penjual yang disebut-sebut telah mengunggah informasi palsu terkait berbagai produk mereka.

Otoritas China juga berupaya menghentikan penggunaan teknik yang dikenal dengan istilah "brushing." Maksudnya adalah penjual mengklaim penjualan palsu guna meningkatkan tingkat popularitas mereka di laman.

"Singles Day" digelar setiap tanggal 11 November. Hari tersebut juta dikenal dengan istilah Double Eleven karena sama-sama mengandung angka 11 untuk tanggal dan bulan.

Awalnya, "Singles Day" diklaim sebagai ajang perayaan kaum jomblo di China. Namun, pada tahun 2009 silam, Alibaba mengubahnya menjadi hari khusus belanja daring.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com