Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Masyarakat Bergeser, BNI Bidik Pembiayaan Restoran dan Hotel

Kompas.com - 08/11/2017, 16:09 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat adanya fenomena pergeseran daya beli masyarakat dari berbelanja kepada konsumsi leisure atau travelling, hingga kuliner, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, tengah membidik pembiayaan sektor perdagangan, restoran, hingga hotel.

"Ada pergeseran pola konsumsi, mungkin ritel sedang tertekan dan bergeser ke leisure dan kami coba memahami itu," ujar Direktur Bisnis Menengah BNI, Putrama Wahju Setyawan saat diskusi dengan media di Kantor Pusat, Bank BNI, Jakarta, Rabu (8/11/2017).

Putrama mengatakan, dengan adanya pergeseran pola konsumsi, perbankan perlu membidik sektor tersebut agar dapat menjadi sarana pembiayaan maupun refinancing bagi segmen perdagangan, restoran, hingga hotel yang saat ini tengah berkembang.

"Jadi inilah yang mendasari kami masuk ke ekonomi leisure. Dari sisi pembiayaan menengah masih lebih banyak di sektor ekonomi perdagangan, hotel dan restoran, hotel kami cukup banyak dengan syarat kami tidak membiayai dari awal, yang artinya hotel sudah berdiri dan sudah ada pendapatan, jadi kami refinancing," jelasnya.

(Baca: Soal Masyarakat Lebih Senang "Leisure", Apindo Sebut Belum Signifikan)

Menurutnya, hingga saat ini, untuk pembiayaan segmen menengah Bank BNI memiliki rasio kredit macet dikisaran 3 persen, dan ditargetkan akan menurun hingga dibawah 3 persen pada akhir tahun mendatang.

"Alhamdulillah untuk segmen menengah rasio Non Performing Loan (NPL) bisa kami managed di kisaran 3 persen dan diakhir Desember bisa dibawah 3 persen," ujar Putrama.

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk melaporkan penyaluran kredit hingga akhir kuartal III sebesar Rp 421,41 triliun atau tumbuh 13,3 persen dibanding realisasi kredit pada periode yang sama tahun 2016, sebesar Rp 372,02 triliun.

Realisasi kredit ini lebih cepat dibandingkan pertumbuhan kredit di industri yang sebesar 8,2 persen per Juli 2017.

Kompas TV Rata-rata bunga simpanan berdasarkan statistik perbankan Indonesia ada di kisaran 6,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com