JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, memandang kondisi politik di Indonesia tidak lagi terlalu memengaruhi sektor-sektor perekonomian di Indonesia.
Hal ini disampaikan dia menanggapi pertanyaan tentang prediksi kondisi ekonomi di tahun 2018 yang dianggap sebagai tahun politik karena ada Pilkada serentak dan menjelang Pilpres 2019.
"Politik itu makin lepas kaitan dengan ekonomi. Bayangkan, ada demo jutaan orang di jalan, indeks saham mencapai rekor baru," kata Faisal usai menghadiri acara MNC Sekuritas di Ambhara Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2017).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham Senin (6/11/2017) lalu telah mencatat rekor tertinggi dalam sejarah Bursa Efek Indonesia. IHSG saat itu tercatat ditutup naik 11,28 poin atau naik 0,19 persen ke level 6.050,82.
Baca juga: Menperin Minta Investor Tidak Khawatir Investasi di Tahun Politik
Faisal juga mencontohkan, dalam proses politik ada beberapa pihak yang vokal mengkritik pemerintah, namun ternyata dalam kebijakan di parlemen tetap sejalan dengan pemerintah.
"Misalnya, sebut saja Pak Fahri Hamzah dan Pak Fadli Zon, mereka kan sering (mengkritik pemerintah), tetapi saat proses penentuan kebijakan, tetap teken juga kan," tutur Faisal.
Hal yang perlu jadi fokus bersama, sebut dia, adalah soal bagaimana cara memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia. Untuk beberapa sektor, fiskal, dianggap masih jauh dari standar minimal, bahkan cenderung menurun setiap tahunnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.