JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menyiapkan dana sebesar 1,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 24,3 triliun untuk mengelola Blok Mahakam. Perusahaan pelat merah ini akan menjadi operator Blok Mahakam mulai 1 Januari 2018.
Sejumlah persiapan alih kelola terus dilakukan oleh Pertamina. Salah satunya juga mempersiapkan work program and budget (WP&B) 2018 yang akan didiskusikan dengan SKK Migas pada akhir November nanti.
Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Bambang Manumaryoso mengatakan, dalam WP&B tersebut, dianggarkan dana investasi mencapai 700 juta dollar AS dan dana operasi sebesar 1,1 miliar dollar AS. Menurut dia, seluruh dana tersebut akan didapat dari kas internal Pertamina.
"Insya Allah Pertamina cukup sehat. Kami lakukan pendanaan, kalau ada opportunity lebih lagi kami fleksibel membiayai proyek-proyek lain," kata Bambang, Kamis (9/11/2017).
Baca juga: Jonan: Alih Kelola Blok Mahakam Jadi Pertaruhan Besar Pertamina
Meski demikian, sebut dia, pihaknya masih membuka kesempatan bagi perusahaan migas untuk masuk ke Blok Mahakam. Dengan adanya partner maka investasi untuk meningkatkan produksi Blok Mahakam akan lebih besar.
Hanya saja Bambang mengingatkan bahwa Blok Mahakam merupakan blok tua yang memiliki risiko cukup besar dan setiap perusahaan punya pertimbangan risiko masing-masing.
"Antara Pertamina dan partner siapa pun pasti riskikonya beda. Kalau IRR ( (Internal Rate of Return) cuma 10 persen kami masih berani, tapi mungkin partner tidak ekonomis, dia inginnya IRR 11 persen-12 persen. Tapi ini dinamis," ucapnya.
Baca juga : Signature Bonus Blok Mahakam 41 Juta Dollar AS dari Pertamina ke Negara Dipertanyakan DPR
Sekedar informasi saja, perusahaan migas asal Uni Emirat Arab, Mubadala Petroleum, telah menyatakan minatnya untuk masuk di Blok Mahakam. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Ego Syahrial mengatakan dalam siaran pers, Rabu (8/11/2017), pemerintah menyarankan agar perusahaan tersebut melakukan pembicaraan (business to business) dengan Pertamina.
Sementara itu Total dan Inpex masih belum menyatakan minat untuk kembali masuk ke Blok Mahakam. (Kontan/Febrina Ratna Iskana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.