Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Mandiri Sekuritas Tarik Pemodal Asing untuk Pendanaan Infrastruktur

Kompas.com - 12/11/2017, 12:40 WIB
|
EditorIndra Akuntono


MALANG, KOMPAS.com -
Pembangunan di sektor infrastruktur dalam negeri masih akan digenjot hingga dua tahun ke depan. Kebutuhan akan pendanaan proyek-proyek infrastruktur dalam jumlah besar dilihat sebagai peluang oleh anak usaha Bank Mandiri, Mandiri Sekuritas, dengan produk investasi Global IDR Bonds.

Global IDR Bonds adalah obligasi dengan denominasi rupiah yang ditawarkan terutama kepada investor asing. Sebelum menerbitkan skema pendanaan tersebut, Mandiri Sekuritas melihat potensi investor yang akan tertarik melalui produk investasi lain yang serupa.

"Harus cari investor mana yang sudah terbiasa dengan risiko kurs rupiah ke dolar. Global IDR ini membuat resiko currency itu ditangani investor," kata Head of Capital Market Mandiri Sekuritas, Yanuar Restanto, saat ditemui Kompas.com di Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/11/2017).

Yanuar mengungkapkan, cara mencari tahu investor yang mau ambil risiko kurs rupiah ke dollar salah satunya dengan melihat investor asing yang beli surat utang negara (SUN) dan obligasi ritel Indonesia (ORI).

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, ada sekitar 10 persen investor asing yang membeli SUN dan ORI.

Baca juga : Mandiri Sekuritas Fasilitasi Investor Asing yang Ingin Masuk ke Infrastruktur

Keterlibatan investor asing dengan persentase sebesar itu dianggap sebagai peluang oleh Mandiri Sekuritas untuk Global IDR Bonds. Minat para investor juga memperlihatkan bahwa mereka suka dengan emiten yang mengandung risiko pemerintah.

"Cari emitennya, harus yang mengandung risiko pemerintah, artinya harus BUMN. Kami cocokkan, BUMN mana yang butuh pendanaan rupiah dalam jumlah besar, kami tawarkan Global IDR ke investor-investor yang sudah terbiasa beli SUN dan ORI," tutur Yanuar.

Menurut Yanuar, biasanya investor asing suka dengan skema pendanaan untuk kurun waktu 3, 5, 7, sampai 10 tahun. Dengan menyamakan keinginan investor dan kebutuhan dalam negeri, maka emiten yang paling memungkinkan untuk Global IDR Bonds adalah yang bergerak di sektor infrastruktur.

"Saat ini, emiten yang butuh rupiah dalam jumlah besar cuma infrastruktur. Investasi jalan tol itu, kalau enggak salah 1 kilometer butuh Rp 100 miliar. Jadi, buat bangun jalan tol saja butuh Rp 1 sampai 2 triliun," ujar Yanuar.

Dia meyakini skema pendanaan Global IDR Bonds bisa menarik minat investor asing. Yanuar turut menyinggung skema pendanaan serupa di India, Rupee Bonds, yang dinilai sukses mendatangkan investor asing.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kantor Bea Cukai Digeledah Kejagung terkait Dugaan Korupsi Emas, Dirjen: Kita Ikuti Proses

Kantor Bea Cukai Digeledah Kejagung terkait Dugaan Korupsi Emas, Dirjen: Kita Ikuti Proses

Whats New
Waspada Rekrutmen Palsu Pegadaian, Simak Cara Menghindarinya

Waspada Rekrutmen Palsu Pegadaian, Simak Cara Menghindarinya

Work Smart
[POPULER MONEY] Daftar 10 Taksi Resmi di Bandara Soekarno-Hatta | Alasan Gen Z Lebih Memilih Pekerjaan Lepas

[POPULER MONEY] Daftar 10 Taksi Resmi di Bandara Soekarno-Hatta | Alasan Gen Z Lebih Memilih Pekerjaan Lepas

Whats New
Negoisasi Divestasi Blok Masela Alot, Pengamat: Pemerintah Bisa Lakukan 'Treatment' Tertentu

Negoisasi Divestasi Blok Masela Alot, Pengamat: Pemerintah Bisa Lakukan "Treatment" Tertentu

Whats New
Cara Transfer GoPay ke DANA dan Rekening Bank dengan Mudah

Cara Transfer GoPay ke DANA dan Rekening Bank dengan Mudah

Spend Smart
Indonesia Hibahkan 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalen ke Nigeria Senilai Rp 30,3 Miliar

Indonesia Hibahkan 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalen ke Nigeria Senilai Rp 30,3 Miliar

Whats New
Segini Besaran Gaji ke-13 PNS yang Akan Cair Juni 2023

Segini Besaran Gaji ke-13 PNS yang Akan Cair Juni 2023

Whats New
PDAM Adalah Salah Satu Perusahaan Milik Pemda

PDAM Adalah Salah Satu Perusahaan Milik Pemda

Whats New
Kepanjangan PDAM, Pemilik, dan Layanannya

Kepanjangan PDAM, Pemilik, dan Layanannya

Whats New
Ajang APQA, Pertamina Tekankan Pentingnya Teknologi di Industri Migas

Ajang APQA, Pertamina Tekankan Pentingnya Teknologi di Industri Migas

Whats New
Gelontorkan Dana Tak Sedikit, Penyaluran dan Pemanfaatan BBM Subsidi Perlu Diawasi Bersama

Gelontorkan Dana Tak Sedikit, Penyaluran dan Pemanfaatan BBM Subsidi Perlu Diawasi Bersama

Whats New
Antisipasi Serangan Siber, APPI: Perusahaan Wajib Perkuat Sistem Keamanan Digital

Antisipasi Serangan Siber, APPI: Perusahaan Wajib Perkuat Sistem Keamanan Digital

Whats New
PT Pelni Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Perawat, 'Fresh Graduate' Boleh Daftar

PT Pelni Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Perawat, "Fresh Graduate" Boleh Daftar

Work Smart
BPR Resmi Ganti Nama Jadi Bank Perekonomian Rakyat

BPR Resmi Ganti Nama Jadi Bank Perekonomian Rakyat

Whats New
Empat Perusahaan Ini Segera IPO, Simak Prospektus Singkatnya

Empat Perusahaan Ini Segera IPO, Simak Prospektus Singkatnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+