Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya di Indonesia, Gerai Ritel di AS Pun Berguguran

Kompas.com - 12/11/2017, 12:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


NEW YORK, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu Indonesia menyaksikan tutupnya sejumlah gerai ritel konvensional. Banyak pihak berpandangan bahwa tutupnya gerai ritel tersebut disebabkan kian berkembangnya tren belanja daring.

Namun, ternyata fenomena itu tidak hanya terjadi di Indonesia. Di negara besar seperti AS pun sejumlah jaringan ritel terpaksa harus menutup ratusan gerainya.

Mengutip USA Today, Minggu (12/11/2017), jaringan department store Sears Holdings menyepakati tutupnya 140 gerai. Hal ini sejalan dengan besarnya kerugian yang dialami Sears, sementara penjualan menurun.

Sears akan menggunakan seluruh dana yang dihimpun dari penjualan 140 properti gerai tersebut mendanai rencana pensiun untuk setidaknya 100.000 karyawan. Adapun perolehan dana diestimasikan mencapai 407 juta dollar AS.

Baca juga : Mengapa Alibaba Kembangkan Ritel Offline?

Sepanjang 2017, Sears sudah menutup setidaknya 400 gerai. Alasannya adalah persaingan yang amat ketat dengan peritel daring, seperti misalnya Amazon.com.

Pada kuartal III 2017, Sears diprediksi bakal menderita kerugian sebesar 525 juta dollar AS hingga 595 juta dollar AS. Kalau benar terjadi, maka kerugian ini akan lebih rendah dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 748 juta dollar AS.

Selain Sears, beberapa jaringan ritel di AS juga terpaksa harus gulung tikar karena ketatnya persaingan. Tahun ini, jaringan ritel mode JC Penney mengumumkan penutupan 138 gerai dan menawarkan pensiun dini bagi 6.000 karyawannya.

Penutupan tersebut merepresentasikan 14 persen dari total lokasi gerai JC Penney. Adapun jumlah gerai yang masih akan dioperasikan mencapai 900 gerai.

Jaringan ritel moda Macy's juga menutup 68 gerai dan bahkan ada kabar pula bahwa perusahaan akan dijual. Macy's saat ini masih memiliki lebih dari 700 gerai Macy's dan Bloomingdale's.

Jaringan ritel elektronik dan peralatan rumah tangga HH Gregg pada Maret 2011 lalu mengajukan dokumen Chapter 11 atau dokumen kepailitan di AS. Pada akhir Mei 2017, seluruh gerai yang dimiliki HH Gregg yang berjumlah 220 gerai ditutup.

Peritel peralatan olahraga MC Sports juga mengajukan dokumen Chapter 11 pada Februari 2017 lalu. Seluruh gerai MC Sports yang berjumlah 68 gerai pun dijual dan dilikuidasi.

Peritel peralatan kegiatan luar ruangan Gander Mountain pun mengajukan dokumen Chapter 11 pada Maret 2017 silam. Sebanyak 32 dari 162 gerai Gander Mountain yang tersebar di 11 negara bagian pun ditutup.

Kompas TV Asprindo menilai, persaingan usaha yang sehat bisa tercipta jika sektor e-commerce ikut dikenai pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com