Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilihan Lokasi Orang Berbelanja Sudah Berubah, dari Hypermarket ke Minimarket

Kompas.com - 13/11/2017, 16:49 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai ada perubahan referensi warga Indonesia dalam berbelanja, dari yang dulunya sering ke hypermarket kini beralih ke minimarket.

Perubahan referensi berbelanja itu dinilai sejalan dengan perubahan pola perilaku konsumen yang sebelumnya sempat dibahas, dari yang mengeluarkan uang untuk berbelanja jadi ke leisure atau wisata.

"Ada pergeseran mengenai referensi di mana masyarakat belanja. Untuk kebutuhan dasar sehari-hari, mereka lebih suka ke minimarket. Minimarket yang dekat rumah lebih disukai ketimbang hypermarket," kata Bambang melalui konferensi pers di kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).

Baca juga : Faisal Basri: Daya Beli Masyarakat Tidak Melemah, Merosot atau Turun

Bambang turut menyinggung data pendapatan perusahaan yang bergerak di sektor minimarket, seperti PT Indoritel Makmur Indonesia (Indomart) dan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) dengan perusahaan di sektor hypermarket atau supermarket.

Menurut dia, ada penguatan pendapatan pada level minimarket ketimbang hypermarket atau supermarket pada umumnya.

Menurut Bambang, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan pergeseran referensi orang kini dalam berbelanja. Selain soal kecenderungan perilaku konsumen yang lebih senang ke leisure, dia turut menyebut soal tingkat kemacetan yang semakin tinggi dari hari ke hari.

"Mungkin, ke hypermarket atau supermarket terdekat pun jadi susah karena kemacetan, waktu, dan segala macam, sehingga minimarket jadi pilihan alternatif," tutur Bambang.

Baca juga : Gaya Hidup Bergeser, Orang Lebih Pilih Travelling Ketimbang Belanja

Atas dasar hal tersebut, Bambang menilai kini semakin sedikit jumlah keluarga atau orang yang menghabiskan waktunya di akhir pekan untuk berwisata sambil berbelanja di hypermarket maupun supermarket.

Jika keluarga memilih untuk leisure, maka mereka lebih memilih untuk bepergian ke tempat-tempat wisata yang sesungguhnya, seperti Taman Safari atau Ancol Taman Impian.

"Kalau saya katakan, dulu satu keluarga ramai-ramai pergi ke hypermart, supermarket, segala macam, sekarang untuk kebutuhan dasar atau sehari-hari mereka lebih suka datang ke minimarket," ujar dia.

Kompas TV ondisi Gunung Agung yang berstatus awas dan sewaktu-waktu bisa erupsi, ternyata tidak mengurangi daya tarik masyarakat berlibur ke pulau dewata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com