Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Sederhanakan Golongan Listrik, Ini Penjelasan Bos PLN

Kompas.com - 13/11/2017, 17:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tengah mematangkan rencana penyederhanaan golongan listrik rumah tangga nonsubsidi.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, rencana ini masih dibicarakan bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan.

"Mau bicara dulu dengan Pak Menteri (Jonan). Besok pagi dipanggil," kata Sofyan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (13/11/2017).

Menurut dia, dengan kebijakan tersebut, maka pelanggan yang ingin menambah daya listrik tidak akan sulit. Pasalnya, akan merepotkan apabila pelanggan terus-menerus menambah daya.

Baca juga : Hapus Golongan Listrik, Pemerintah Pastikan Tak Ada Kenaikan Tarif

"Rencananya, kami ingin kalau pelanggan menambah daya tidak sulit. Kan menambah uang terus kalau mau tambah (daya). Rencana kami, sekaligus saja, misal dari 1.300 (VA) langsung saja ke 4.400 (VA), tidak ada biaya," jelasnya.

Sofyan menegaskan, penyederhanaan kelas golongan listrik tersebut tidak diikuti dengan kenaikan tarif listrik. Selain itu, hal ini pun akan berdampak positif bagi masyarakat.

"Kami upayakan nanti ada rencana positif bagi kepentingan masyarakat yang ingin tambah daya mereka tidak membayar," jelas Sofyan.

Mantan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ini pun mengungkapkan, pihaknya masih melakukan penghitungan. Di samping itu, pembahasan dengan Menteri ESDM pun masih terus dilakukan.

Baca juga : Soal Penghapusan Golongan Listrik, Jonan Akan Bahas dengan DPR

Ia pun menegaskan, kapasitas PLN mencukupi untuk kebijakan tersebut. Sofyan juga mengungkapkan, akan baik apabila kebijakan tersebut dapat segera terealisasi. 

Adapun terkait alasan rencana penyederhanaan golongan listrik rumah tangga nonsubsidi tersebut, Sofyan mengaku banyak permintaan dari masyarakat. "Banyak permintaan dari masyarakat," tuturnya.

Seperti diketahui, golongan 450 VA dan golongan 900 VA yang disubsidi pemerintah tidak mengalami perubahan.

Penyederhanaan hanya berlaku bagi pelanggan dengan golongan 900 VA tanpa subsidi, 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA.

Baca juga : Pemerintah Akan Hapus Golongan Listrik 900 VA hingga 2.200 VA

Semua golongan tersebut akan dinaikkan dan ditambah dayanya menjadi 4.400 VA. Adapun golongan 4.400 VA hingga 12.600 VA dinaikkan dan ditambahkan dayanya menjadi 13.000 VA.

Sementara itu, golongan 13.000 VA ke atas, dayanya akan di-loss stroom.

Kompas TV Seorang pemuda dari Kasihan, Bantul, Yogyakarta membuat inovasi alat membatik yaitu kompor pemanas malam listrik.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com