Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Setya Novanto di Bisnis KTP, Ini Lima Bertita Terpopuler Ekonomi

Kompas.com - 14/11/2017, 07:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis Setya Novanto dalam pembuatan KTP sudah dimulai sejak Orde Baru. Saat itu, dia bersama Keluarga Cendana menjadi pemenang tender pengadaan KTP bahkan juga SIM.

Berita tersebut menjadi terpopuler dari kanal Ekonomi sepanjang hari kemarin, Senin (14/11/2017). Selain itu, ada juga berita soal rencana pemerintah menghapus golongan listrik, dan semuanya akan disamakan menjadi 4.400 Watt.

Berikut lima beruta terpopuler dari kanal ekonomi Kompas.com sepanjang awal pekan kemarin:

1. Jejak Setya Novanto dalam Bisnis SIM dan KTP di Era Orde Baru

Tersangka kasus korupsi KTP elektronik, Setya Novanto, ternyata sudah sejak lama berkecimpung dalam proyek pembuatan kartu identitas Republik Indonesia.

Tercatat, Novanto pernah terlibat dalam proyek pemerintah untuk pembuatan SIM dan KTP pada masa Orde Baru.

Berdasarkan pemberitaan harian Kompas pada 2 Oktober 1992 dengan judul "Biaya SIM Model Baru Rp 52.500" tertera bahwa Polri menggandeng pihak swasta dalam hal investasi peralatan komputer untuk pengadaan SIM jenis baru.

2. Hapus Golongan Listrik, Pemerintah Pastikan Tak Ada Kenaikan Tarif

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tengah menggodok penyederhanaan kelas golongan pelanggan listrik rumah tangga nonsubsidi. Penyederhanaan tidak berlaku bagi pelanggan rumah tangga penerima subsidi.

Golongan 450 Volt Ampere (VA) dengan pelanggan sebanyak 23 juta rumah tangga dan golongan 900 VA dengan pelanggan 6,5 juta rumah tangga yang  disubsidi pemerintah tidak mengalami perubahan. Hal ini sesuai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2018.

3. Ini Dalih Pemerintah Hapus Listrik di Bawah 4.400 VA

Dirjen Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Sommeng mengklaim rencana pemerintah menghapus listrik golongan 900 VA (tanpa subsidi), 1.300 VA, 2.200 VA dan 3.300 VA adalah sebagai efisiensi sekaligus mendorong produktivitas masyarakat.

Menurut dia, daya listrik merupakan salah satu modal untuk melakukan produksi. Justru dengan daya yang besar, konsumen bisa memanfaatkan untuk keperluan modal tersebut.

4. Tol Becakayu Dijual, Siapa Peminatnya?

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) bakal menjual Jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu ( Tol Becakayu)  yang dimiliki lewat anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR). Jalan tol sepanjang 21,5 kilometer ini merupakan salah satu dari 10 ruas tol yang akan dijual WSKT.

Saat ini, perusahaan sedang melakukan negosiasi dengan investor. Lalu siapakah investor yang berminat membeli tol Becakayu ini?

5. Jadi Bank Terbesar Kedua di Asia Tenggara, Apa Rahasia BCA?

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA merupakan bank terbesar kedua di Asia Tenggara dari sisi kapitalisasi pasar (market capitalisation). Data Forbes menunjukkan, kapitalisasi pasar BCA tercatat sebesar 32,1 miliar dollar AS.

Terkait dengan posisi tersebut, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, pihaknya tidak memiliki ambisi untuk menjadi bank dengan kapitalisasi pasar terbesar. Posisi BCA berada di bawah DBS Bank dari Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com