Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/11/2017, 10:30 WIB
|
EditorBambang Priyo Jatmiko

ABU DHABI, KOMPAS.com - Meskipun ada kondisi ketidakstabilan di Timur Tengah, namun risiko terbesar bagi industri minyak dunia ternyata adalah Venezuela. Seperti diketahui, negara yang kaya minyak itu tengah mengalami krisis ekonomi parah.

"Saya rasa sebagian besar orang akan menyebut kawasan Teluk (Timur Tengah), namun menurut saya adalah Venezuela," kata CEO raksasa minyak Inggris BP Bob Dudley di sela-sela acara Abu Dhabi Petroleum Exhibition & Conference seperti dikutip dari CNBC, Selasa (14/11/2017).

Menurut Dudley, Venezuela mempengaruhi gravitasi ekonomi dan memiliki dampak yang sangat besar. Venezuela adalah anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan salah satu produsen minyak terbesar di dunia.

Pada awal pekan ini, Venezuela memulai renegosiasi utang dengan investor-investor luar negeri. Akan tetapi, belum jelas bagaimana Presiden Nicolas Maduro akan sukses dalam pembicaraan ini, sehingga risiko negara itu mengalami default atau bangkrut pun meningkat.

Maduro menyatakan, Venezuela tidak akan mengalami default. Menurut dia, negara yang dipimpinnya memiliki strategi yang jelas untuk merenegosiasi dan membiayai kembali utang luar negeri.

Venezuela menargetkan restrukturisasi utang sebesar kira-kira 60 miliar dollar AS dalam bentuk obligasi. Venezuela susah payah membiayai kembali utang mereka lantaran perbankan AS tidak bisa membeli obligasi baru Venezuela karena sanksi yang dijatuhkan.

Ekonomi Venezuela telah mengalami resesi selama 4 tahun terakhir. Pasokan makanan menipis, kurangnya persediaan dollar AS, dan depresiasi mata uabg bolivar, membuat inflasi melonjak tinggi.

Menurut data kongres yang dipimpin partai oposisi, inflasi di Venezuela hingga Juli 2017 mencapai 248,6 persen. Pemerintah Venezuela sendiri tidak merilis data resmi mengenai perekonomian, termasuk inflasi.

Dudley memandang, situasi di Venezuela harus memperoleh lebih banyak perhatian ketimbang ketidakstabilan di Timur Tengah, di mana hubungan antara Arab Saudi dan Iran kian rapuh.

Pada awal pekan ini pula, Uni Eropa menerbitkan sanksi baru untuk Venezuela, yakni larangan penjualan senjata, membuat sistem untuk membekukan aset, serta larangan bepergian bagi sejumlah pejabat pemerintahan. Menurut Uni Eropa, sanksi ini bisa dicabut bila Venezuela kembali menegakkan demokrasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemerintah: Ketersediaan Pangan Cukup sampai Hari Ini, Harga Masih Terkendali

Pemerintah: Ketersediaan Pangan Cukup sampai Hari Ini, Harga Masih Terkendali

Whats New
Garuda Pastikan Harga Tiket Pesawat Tak Naik saat Libur Lebaran 2023

Garuda Pastikan Harga Tiket Pesawat Tak Naik saat Libur Lebaran 2023

Whats New
Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Whats New
Jaga Stok Jelang Lebaran, Pemerintah Bakal Impor 215.000 Ton Gula

Jaga Stok Jelang Lebaran, Pemerintah Bakal Impor 215.000 Ton Gula

Rilis
Sudah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 50

Sudah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 50

Whats New
Kemenhub Temukan Tiket Pesawat Dijual Kemahalan, Maskapai Dikenai Sanksi

Kemenhub Temukan Tiket Pesawat Dijual Kemahalan, Maskapai Dikenai Sanksi

Whats New
Intip Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lulus Jadi Tentara AS

Intip Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lulus Jadi Tentara AS

Work Smart
Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadhan untuk Keluarga dengan Anggaran Terbatas

Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadhan untuk Keluarga dengan Anggaran Terbatas

Earn Smart
Pemerintah Bakal Bangun Kereta Api di IKN, Simak Bocorannya

Pemerintah Bakal Bangun Kereta Api di IKN, Simak Bocorannya

Whats New
Pemerintah Prediksi Tol Cipali Paling Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2023

Pemerintah Prediksi Tol Cipali Paling Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2023

Whats New
Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Kaji Wacana Tiket Kapal Penyeberangan Lebih Murah Jika Dibeli dari Aplikasi

Pemerintah Kaji Wacana Tiket Kapal Penyeberangan Lebih Murah Jika Dibeli dari Aplikasi

Whats New
21 Pegawai Bea Cukai Terbukti Lakukan Pelanggaran Registrasi IMEI

21 Pegawai Bea Cukai Terbukti Lakukan Pelanggaran Registrasi IMEI

Whats New
Nilai Investasi Proyek TOD MRT Jakarta Capai Rp 1,5 Triliun di 2022

Nilai Investasi Proyek TOD MRT Jakarta Capai Rp 1,5 Triliun di 2022

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+