Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joy Wahyudi Resmi Jadi CEO Indosat

Kompas.com - 14/11/2017, 17:58 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indosat Ooredoo (Indosat), hari ini, Selasa (14/11/2017) resmi mengangkat Joy Wahyudi sebagai Direktur Utama atau Chief Executive Officer Indosat Ooredoo (Indosat), melalui Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB).

Joy sendiri sudah lebih dari 20 tahun berada di industri telekomunikasi. Beberapa di antaranya adalah menduduki jabatan Chief Commercial Officer XL Axiata dan Chief Sales and Distribution Officer Indosat Ooredoo.

Di masa tersebut, dia dikenal dengan terobosan dan strategi terdepannya dalam mendorong penjualan yang menghasilkan pertumbuhan signifikan bagi perusahaan. Selain itu, dia juga sudah disiapkan sebagai pengganti Chief Executive Officer Indosat sejak tiga tahun sebelumnya.

"Joy telah disiapkan sebagai pengganti Direktur Utama dan CEO, lalu sekarang, dengan bangga kami mengumumkan Joy sebagai Direktur Utama Indosat Ooredoo,” kata anggota Direksi Indosat Ooredoo, Johnny Ingemar Svedberg, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (14/11/2017).

Menurut dia, perencanaan suksesi yang efektif dan disiplin merupakan hal yang sangat penting sebagai kunci sukses perusahaan dan komponen kunci dari keunggulan kompetitif Indosat Ooredoo.

Baca juga: Laba Bersih Indosat Naik 83,2 Persen di Semester I 2017

Berikut susunan anggota dewan direksi terbaru Indosat:
- Direktur Utama sekaligus Direktur Independen, Joy Wahjudi
- Direktur, Johnny Ingemar Svedberd
- Direktur, Herfini Haryono
- Direktur, Caba Pinter

Kompas TV Indosat Beli Satelit dari Tiongkok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com