Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rachmat Gobel: Masalah Penyerapan Tenaga Kerja karena Faktor Global

Kompas.com - 15/11/2017, 19:36 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Besarnya populasi penduduk dan juga bertambahnya angkatan kerja setiap tahun membuat lapangan pekerjaan semakin sempit hingga berdampak pada peningkatan pengangguran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan jumlah pengangguran di Indonesia sebesar 10.000 orang menjadi 7,04 juta orang pada Agustus 2017 dari Agustus 2016 sebesar 7,03 juta orang.

Chairman Panasonic Gobel Group Rahmat Gobel mengatakan, persoalan penyerapan tenaga kerja di Indonesia lebih kepada faktor global yang memberikan dampak pada laju ekonomi nasional.

"Memang kondisinya karena ekonomi lesu. Bukan karena kondisi di Indonesia tapi dampak dari luar, seperti harga batu bara turun dan lain-lain. Itu berpengaruh pada ekonomi kita (Indonesia)," ujar Gobel saat acara Kongkow Bisnis Pas FM di Hotel Ibis Harmoni, Jakarta, Rabu (15/11/2017).

Baca juga: Agustus 2017, Jumlah Pengangguran Naik Menjadi 7,04 Juta Orang

Meski demikian, ada cara yang dapat ditempuh guna meningkatkan lapangan pekerjaan, yakni dengan mendorong ekonomi di sektor pangan maupun pertanian.

"Masih banyak potensi lapangan kerja karena belum digali. Misalnya di sektor pangan, pertanian, kelautan. Yang harus kita dorong sektor pangan. Apalagi ada tema besar dunia soal krisis pangan. Ini belum intensif kita kembangkan," sebutnya.

Menurut dia, jika saja sektor tersebut dikembangkan lebih masif dan berkelanjutan maka penyerapan tenaga kerja dari sektor tersebut hingga turunannya akan meningkat.

"Karena ini suatu kebutuhan. Industri-industri ini harus dibangun. Kita masih ada masalah pangan seperti beras, gula. Kita punya potensi yang belum digali, saya masih optimis, potensi masih besar?" kata dia.

Kompas TV Peningkatan ini disebabkan kenaikan jumlah angkatan kerja.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com