Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per Oktober, 70 Persen KUR di Jawa Timur Telah Tersalurkan

Kompas.com - 15/11/2017, 20:30 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com - Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) mengklaim penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Jawa Timur sudah mencapai 70 persen.

"Target kami tahun ini KUR yang disalurkan sebanyak Rp 7 triliun, dan per Oktober lalu sudah tersalurkan 70 persen," kata Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara), Maryono, Rabu (15/11/2017).

Menurut Maryono, penyaluran KUR dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. "Kalau jenis yang dibiayai paling banyak industri dan perdagangan. Namun ada juga petani, termasuk petani tebu," ucapnya.

Baca juga : BNI Beri KUR 1.600 Petani Penggarap Lahan Hutan

Sementara Kepala Kantor Wilayah BNI Malang, Yessy Kurnia, mengatakan, untuk tahun ini pihaknya menyiapkan Rp 2 triliun untuk KUR.

"Dan realisasinya saat ini sudah mencapai 70 persen. Kita kejar di bulan ini bisa hampir 100 persen," katanya.

Sesuai dengan tren kenaikan penyaluran KUR di Jawa Timur, maka jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah KUR yang disalurkan BNI juga mengalami kenaikan.

"Tahun kemarin kami salurkan Rp 1,5 triliun, sedangkan tahun ini naik jadi Rp 2 triliun. Kalau untuk sektor yang dibiayai, tetap paling banyak dari industri dan perdagangan. Jadi pembagiannya 60 persen untuk industri, dan 40 persen untuk perdagangan," tambahnya.

Kompas TV Rata-rata bunga simpanan berdasarkan statistik perbankan Indonesia ada di kisaran 6,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com