Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Teddy Oetomo

Head of Intermediary PT Schroder Investment Management Indonesia 

Sekilas Reksa Dana "for Beginners"

Kompas.com - 16/11/2017, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Gejolak pasar adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Seringkali, kita takut berinvestasi karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memilih aset-aset yang ingin diinvestasikan.

Contohnya, pada saat hendak berinvestasi di pasar saham. Terkadang cukup membingungkan dengan adanya ratusan saham yang tercatat di bursa.

Reksa Dana adalah produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi. Sehingga, pemilihan dari saham, obligasi ataupun basis aset di dalam Reksa Dana tersebut dilakukan oleh manajer
investasi yang mengelola Reksa Dana yang dituju.

Namun, kita tetap harus cermat dalam memilih produk Reksa Dana yang sesuai dengan profil risiko kita masing-masing dan dikelola oleh manajer investasi yang dipercaya.

Carilah manajer investasi yang telah memiliki reputasi dan rekam jejak yang baik. Anda harus
berhati-hati dan jangan hanya tergiur potensi keuntungan karena semakin tinggi potensi keuntungan, biasanya semakin tinggi juga risikonya.

3. Modal awal terjangkau

Mulai berinvestasi di Reksa Dana tidak membutuhkan modal besar. Bahkan hanya dengan modal Rp 100.000 saja Anda sudah dapat mulai berinvestasi. Dibandingkan dengan berinvestasi di properti misalkan yang membutuhkan uang muka yang cukup besar.

Sebaiknya, Anda mulai berinvestasi dengan besaran yang sesuai dengan kemampuan Anda. Hal ini penting guna mengurangi risiko terlalu khawatir terhadap setiap gejolak jangka pendek yang dapat menyebabkan Anda mengambil keputusan investasi yang tidak tepat
karena terbawa emosi.

Mulai berinvestasi juga sebaiknya dimulai secara bertahap. Misalkan, bila Anda hendak
berinvestasi Rp1juta, ada baiknya Anda lakukan secara bertahap, contohnya sebesar Rp 100.000 per bulan daripada Rp1juta sekaligus.

Sehingga, apabila terjadi gejolak dan koreksi jangka pendek, Anda masih memiliki
dana untuk menempatkan di nilai yang lebih rendah. Toh, bila ternyata nilainya naik, penempatan awal Anda juga telah mendapatkan keuntungan.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com