TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Usaha warga untuk keluar dari zona kemiskinan dilakukan dengan cara berwirausaha. Salah satu yang berhasil itu ialah usaha mikro kecil menengah (UMKM) Pisang Aroma milik Sri Mulyati, di Dusun Sarangan, Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.
Ya, Pisang Aroma nama produknya. Sri memanfaatkan pohon pisang yang bertebaran di wilayah itu untuk dijadikan produk olahan makanan. Lambat laun, usaha membesar dan produk dari desa itu membanjiri pusat oleh-oleh di Yogyakarta.
Sri ingat betul bagaimana dia mengawali usahanya secara susah payah di tahun 2001. Sebelum memutuskan untuk berusaha, dia mengawali dengan berjualan secara berkeliling dari rumah ke rumah. Kegiatan itu dilakoninya selama beberapa tahun hingga akhirnya memutuskan berhenti.
Dengan modal pengalaman itu, Sri memutuskan untuk berwirausaha sendiri. Modal awalnya kala itu hanya Rp 300.000. Sri memantapkan usaha bisnisnya membuat produk olahan pisang. "Pisang ini selain banyak disini, juga karena ada sepanjang tahun. Pisang tidak ada paceklik," ujar Sri, di kediamannya, Sabtu (18/11/2017).
Baca juga: Sempat Dilarang Berbisnis, Pemuda Ini Raih Omzet Ratusan Juta dari Celana Jeans
Pisang pun dipilih sebagai produk bisnisnya. Dalam perkembangannya, dia mencoba beragam macam buah pisang. Namun setelah dicoba hanya ada dua varietas pisang yang cocok digunakan, yaitu pisang raja nangka dan pisang belitung.
Selain dipasok dari daerah sekitar, pisang jenis itu juga ramai di pasar lokal. Bahan baku produknya pun terjamin lancar. "Pisang Aroma ini dari awalnya Bandung. Kalau sehari habis 3 kuintal pisang," katanya.
Produk olahan pisang pun kini dipasarkan ke sejumlah daerah. Usahanya berkembang karena produknya laris dijual di pusat-pusat oleh-oleh. "Omzet sekarang Rp 500 juta per bulan. Kita ada 35 pegawai," katanya.
Proses sederhana
Pisang Aroma dibuat secara tradisional. Seluruh proses dilalui melalui kerja tangan manusia. Usaha itu mempekerjakan tenaga kerja lokal, terutama para ibu rumah tangga.
Sebelum membuat pisang aroma, adonan kulit pisang yang dibuat terlebih dulu. Bahannya, 25 kg tepung, air, garam plus minyak kemudian dicampur di dalam satu adonan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan