Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Gang "Honda Beat" di Makassar

Kompas.com - 19/11/2017, 06:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Gang di sejumlah kota besar di Indonesia kadang identik dengan area yang sempit, pemukiman padat penduduk, hingga kumuh atau tak nyaman.

Akan tetapi, beberapa gang atau lorong di Makassar, jauh dari kesan kumuh. Lorong-lorong di kawasan Jalan Rappocini dihiasi aksesoris yang murah menarik. Jalan-jalan konblok di lorong tersebut pun dihiasi warna-warna yang tak kalah menarik.

Di perempatan dalam lorong dilengkapi papan penunjuk jalan untuk memudahkan warga. Lingkungannya bersih, asri, terawat, dan sehat, dengan warga yang ramah.

Nama-nama lorongnya tidak kalah unik. Ada lorong Honda Beat, lorong Serasi Autoraya, Astra Graphia, dan nama-nama tak umum lainnya yang lazim digunakan untuk penamaan jalan.

Sebanyak 29 lorong di kawasan Jalan Rappocini tersebut merupakan bagian dari Kampung Berseri Astra (KBA) yang dikembangkan oleh PT Astra International Tbk melalui program tanggung jawab sosial.

KBA Rappocini menaungi 2 rukun warga (RW) dan sekitar 2.000 kepala keluarga (KK) yang meliputi sekira 6.000 jiwa.

KBA pertama di Sulawesi Selatan tersebut mulai dikembangkan oleh Astra sejak akhir tahun 2015. Kini, Astra telah membina 67 KBA di 30 provinsi di seluruh Indonesia.

"Aktivitas di KBA menerapkan 4 pilar CSR Astra, yakni Astra untuk Indonesia Sehat, Astra untuk Indonesia Cerdas, Astra untuk Indonesia Hijau, dan Astra untuk Indonesia Kreatif," ujar Chief of Corporate Finance & Accounting Astra International Endro Wahyono di KBA Rappocini, Sabtu (18/11/2017).

KBA Rappocini pun turut mendukung program Pemerintah Kota Makassar, yang mendorong gerakan Lorong Sehat dan Lorong Hijau. Pasalnya, Makassar memiliki ribuan lorong yang dihuni para warganya.

Pada kesempatan yang sama, Suhardi selaku Koordinator Astra Group Makassar menyatakan, pihaknya tidak mengembangkan KBA Rappocini dari awal. Pengembangan lorong beserta kegiatan pemberdayaan masyarakat dimulai sendiri oleh warga.

Adapun pihak Astra hadir untuk memberikan bantuan dan binaan agar lingkungan dan kegiatan warga di lorong-lorong tersebut dapat berkembang dan berjalan dengan baik.

Selain itu, kegiatan di lorong-lorong tersebut juga sesuai dengan penerapan pilar CSR Astra.

"Pemberdayaan masyarakat ada terkait (pembuatan kerajinan) rotan, pembuatan sandal dari eceng gondok, kesehatan ada posyandu, pendidikan ada PAUD (pendidikan anak usia dini)," ujar Suhardi.

Agar program dapat berlangsung secara berkelanjutan dan bantuan yang diberikan dapat digunakan dengan baik, imbuh Suhardi, pihaknya terus melakukan pemantauan dan pembinaan. Selain itu, ketua RT (rukun tetangga), ketua RW, kecamatan, maupun kelurahan juga melaporkan kegiatan secara berkala.

"(Kegiatan warga) mereka harus mulai duluan. Nanti takutnya kalau dikirim uang, nanti malah jadi rusak dan minta uang lagi," jelas Suhardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com