Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chatib Basri: Paket Kebijakan Ekonomi Terkendala Implementasi di Daerah

Kompas.com - 21/11/2017, 21:09 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Chatib Basri memandang pemerintah telah berupaya mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan menyediakan 16 paket kebijakan.

Namun, tidak jarang juga ketika paket-paket kebijakan ekonomi tersebut hendak diwujudkan justru terbentur dengan kondisi dan wewenang yang berbeda di tiap kota atau kabupaten yang ada di daerah.

Paket kebijakan ekonomi secara garis besar berisi tentang upaya percepatan penerbitan izin usaha yang bertujuan untuk mempermudah peluang usaha di Indonesia.

"Misalnya anda pergi ke BKPM, sekarang kalau enggak salah batasnya tiga jam ya untuk investasi di atas Rp 100 miliar. Dapat di situ NPWP, notariat, izin prinsip, sudah bisa bikin pabrik? Belum bisa, karena beli tanahnya mesti sama pemda, beli tanah sama private sector tapi ngurus-ngurusnya nanti sama pemda, izin mengenai domisili sama pemda, izin lingkungan sama pemda," kata Chatib usai menghadiri acara DBS Bank Indonesia di Hotel Mulia, Selasa (21/11/2017).

Chatib mengungkapkan, meski pemerintah menghadirkan berbagai kemudahan mengurus izin di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tetapi ketika pengusaha hendak membuka usahanya di daerah tertentu masih diharuskan untuk mengurus hal-hal lain yang terkadang tidak lepas dari sejumlah praktik yang malah menyusahkan.

Menurut aturan yang diterbitkan melalui putusan Mahkamah Konstitusi, deregulasi yang dilakukan pemerintah pusat tidak bisa menyentuh daerah karena ada batasan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

Kondisi seperti ini yang dianggap masih mengganjal bagi para pengusaha yang berencana untuk investasi di Indonesia.

"Itu yang membuat 16 paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah jadi susah diimplementasikan," tutur Chatib.

Pemerintah sudah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid 16 pada akhir bulan Agustus 2017 silam. Paket kebijakan ekonomi yang baru disusun itu disebut khusus untuk mengawal percepatan realisasi investasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com