Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Carica Dieng Yuasa Food Dipasarkan ke Luar Negeri

Kompas.com - 26/11/2017, 08:56 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.comCarica memang identik dengan buah tangan dari kawasan dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Hal itu benar adanya, karena memang Carica merupakan satu-satunya buah yang hidup di Indonesia.

Pohon Carica sendiri seperti pohon pepaya, namun dalam ukuran yang lebih pendek. Buah pohon Carica juga seperti pepaya, namun dalam ukuran lebih kecil. Buah Carica yang telah masak berubah warna menjadi kuning.

Carica yang telah masak kemudian diolah menjadi sejumlah olahan makanan, baik itu manisan, sirup, hingga keripik. Biji dari Carica juga saat ini dikembangkan sebagai minyak. Biji Carica masih dalam penelitian.

Baca juga : 3.500 Lampion Diterbangkan ke Langit Dieng

Direktur Yuasa Food Trisila Juwantara, mengatakan, Carica hanya dapat ditanam di kawasan Dieng. Area tanam buah itu sekitar 300 hektar.

Carica umumnya ditanam secara tumpangsari dengan tanaman lainnya. Karena ditanam secara tumpangsari, pohon Carica kerap dijumpai di pematang rumah-rumah penduduk.

“Carica ini lagi mulai dipersiapkan ke luar negeri, karena permintaan tinggi. Carica juga tanpa pengawet,” kata Trisila, kepada Kompas.com, pertengahan November 2017.

Untuk mengolah Carica, diperlukan proses yang sederhana. Carica yang diproses adalah yang telah masak dari pohonnya, atau yang beralih warna kekuning-kuningan. Carica kemudian dikupas hingga kelihatan warna kuning dagingnya.

Usai dikupas, kemudian dicuci dengan air hangat. Daging Carica berwarna kuning kemudian dipotong kecil-kecil, sementara biji Carica dipisahkan dari dagingnya. Potongan kecil itu dibersihkan kembali, kemudian dilakukan penggodokan. Air dan potongan dipisahkan.

Proses selanjutnya adalah pengepakan. Di area pengepakan, hanya beberapa karyawan yang bertugas, karena disterilkan dari tempat lainnya.

“Ini mau dikirm ke Thailand, ekperimen ke sana. Lalu nanti di Jerman, dan Paris (Prancis),” tambahnya.

Di Pasar lokal, Carica khas Dieng selain dipasarkan di area Wonosobo, juga telah sampai di wilayah tetangga. Sejumlah toko retail juga menjajakkan produk Carica olahannya.

“Kami produksi 1 ton perhari. Pasarnya di Indonesia ada di pusat oleh -oleh, restoran dan supermarket,” katanya.

Trisila mengatakan, produknya digandrungi karena proses yang higienis. Proses pengolahan juga tidak menambahkan bahan pengawet.

“Proses yang kami lakukan ini higienis, karena semua dikerjakan dengan tenaga manusia dilengkapi dengan standar kerja. Carica juga diambil ketika sudah matang,” tambahnya.

Selain Carica, Trisila juga tengah mengembangkan manisan cabe. Ya, cabai yang relatif pedas itu disulap menjadi manisan yang hangat bagi tubuh.

Carica Yuasa Food merupakan salah satu usaha kecil dan menengah (UMKM) dari Kabupaten Wonosobo yang hendak dipromosikan ke dunia. Produk-produk dari unit kegiatan ini terus dipromosikan agar dapat dikenal semua kalangan. 

Kompas TV Hingga kini, lokasi wisata kawah Sileri, masih ditutup untuk umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com