Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Maskapai Ini Pernah Hiasi Langit Indonesia

Kompas.com - 27/11/2017, 06:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri penerbangan Indonesia memiliki sejarah yang cukup dinamis. Hingga saat ini, banyak maskapai yang sudah beroperasi melayani penerbangan di wilayah udara Nusantara, ada yang masih beroperasi dan ada pula yang sudah "pensiun."

Kompas.com menyusun daftar beberapa maskapai penerbangan yang pernah menghiasi langit Indonesia. 

1. Mandala Airlines
Mandala Airlines, yang kemudian bernama Tigerair Mandala pertama kali beroperasi pada 17 April 1969. Maskapai ini kemudian dibeli oleh Indigo Partners dan Cardig International pada tahun 2006.

Karena masalah utang, Mandala berhenti beroperasi pada tanggal 12 Januari 2011. Akhir Februari 2011, para kreditur menyetujui restrukturisasi utang Mandala menjadi saham dan kembali beroperasi pada bulan Juni 2011.

Sebagai bagian restrukturisasi, pemegang saham mayoritas adalah PT Saratoga Investment Group (51 persen), Tiger Airways dari Singapura (33 persen), serta pemegang saham lama dan para kreditur (16 persen). Namun, Mandala menghentikan kegiatan operasionalnya mulai 1 Juli 2014 lantaran kondisi pasar turun dan biaya operasional membengkak karena depresiasi rupiah.

Airbus A320 milik Tigerair Mandala Airlines saat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA Airbus A320 milik Tigerair Mandala Airlines saat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

2. Sempati Air
Maskapai ini didirikan pada Desember 1968 dan beroperasi pada Maret 1969 dengan nama PT Sempati Air Transport. Maskapai ini melakukan ekspansi yang besar selama akhir 1980-an hingga 1990-an.

Sempati Air pun sempat melayani rute penerbangan berjadwal ke Singapura, Kuala Lumpur, dan Manila. Maskapai ini juga dikenal dengan pelayanannya yang prima.

Namun, Sempati kemudian bangkrut dan bertepatan dengan krisis moneter yang menghantam Indonesia pada tahun 1998. Kabarnya, kebangkrutan juga disebabkan kesalahan manajemen.

3. Merpati Airlines
Merpati Nusantara Airlines merupakan maskapai milik pemerintah Indonesia yang didirikan pada 6 September 1962. Maskapai ini dikenal karena banyak melayani penerbangan-penerbangan perintis.

Akan tetapi, Merpati berhenti beroperasi pada 1 Februari 2014. Alasannya karena permasalahan keuangan akibat terlilit utang.

Baca juga: Menurut Mayora, Ini Alasan Permen Kopiko Dibawa ke Luar Angkasa

Merpati Nusantara Airline.KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Merpati Nusantara Airline.

4. Adam Air
Maskapai yang bernama PT Adam SkyConnection Airlines didirikan pada 19 Desember 2003. Pada 9 November 2006, maskapai ini meraih penghargaan Award of Merit dalam the Category Low Cost Airline of the Year 2006 dalam acara 3rd Annual Asia Pacific and Middle East Aviation Outlook Summit di Singapura.

Namun nahas menimpa maskapai ini, yakni jatuhnya pesawat Adam Air KI 574 di perairan Majene saat terbang menuju Manado, Sulawesi Utara pada 1 Januari 2007. 102 orang penumpang dan kru seluruhnya tewas dan tak ditemukan hingga hari ini.

Pada 18 Maret 2008, izin terbang Adam Air dicabut. AOC (Aircraft Operator Certificate) maskapai ini pun dicabut pada 19 Juni 2008, menandai berakhirnya operasi Adam Air.

5. Batavia Air
Maskapai bernama PT Metro Batavia ini mulai beroperasi pada 5 Januari 2002. Batavia Air tak hanya melayani penerbangan domestik, namun juga sejumlah rute internasional dengan menggunakan pesawat Airbus A330-300 dan A320-200.

Pada 30 Januari 2013, Batavia Air dinyatakan pailit oleh PN Jakarta Pusat karena ada permohonan yang diajukan perusahaan sewa guna pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC). Sejak itu, maskapai tersebut berhenti beroperasi.

Pesawat Batavia Air mulai pukul 00.00 WIB tidak melayani jadwal penerbangan dan diparkir di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Kamis (31/1/2013). Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan pailit PT Metro Batavia, operator maskapai penerbangan Batavia Air. Batavia digugat pailit oleh International Lease Finance Corporation (ILFC). Batavia memiliki utang sebesar 4.688.064,07 dollar AS atau setara lebih dari Rp 45 miliar kepada ILFC.
KOMPAS/AGUS SUSANTO Pesawat Batavia Air mulai pukul 00.00 WIB tidak melayani jadwal penerbangan dan diparkir di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Kamis (31/1/2013). Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan pailit PT Metro Batavia, operator maskapai penerbangan Batavia Air. Batavia digugat pailit oleh International Lease Finance Corporation (ILFC). Batavia memiliki utang sebesar 4.688.064,07 dollar AS atau setara lebih dari Rp 45 miliar kepada ILFC.

6. Bouraq Indonesia Airlines
Maskapai ini didirikan pada tahun 1970 oleh Jerry Sumendap, pengusaha yang menggeluti bisnis kayu. Bouraq mencapai puncak bisnisnya pada era 1980-an.

Pada tahun 1995, Jerry Sumendap wafat dan posisinya digantikan oleh Danny Sumendap yang melakukan restrukturisasi besar-besaran sejalan dengan ketatnya persaingan. Namun, upaya ini tak berhasil hingga pada tahun 2005, maskapai ini dinyatakan pailit.

Kompas TV Pesawat Hainan Airlines berhasil menempuh penerbangan internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com