Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Kehadiran Pemerintah Sangat Penting

Kompas.com - 27/11/2017, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani menyatakan, peran sektor industri dan manufaktur harus ditingkatkan. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dapat terdongkrak.

Hal ini tak hanya dilakukan oleh Indonesia. Banyak negara dan di kawasan Asia Tenggara pun sejumlah negara melakukan hal yang sama. Negara-negara maju pun meningkatkan industrinya, demi meraih pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Namun demikian, pengusaha atau asosiasi tidak bisa bekerja sendiri dalam meningkatkan peran industri dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Kerja sama dan peran pemerintah pun dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan menurunnya peran industri dalam sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Kehadiran pemerintah sangat penting dalam mendukung terwujudnya industri berkelanjutan," ujar Rosan pada acara diskusi bertajuk "Membangun Industri Berkelanjutan" di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Baca juga: Kadin Sebut Indonesia Alami Deindustrialisasi

Rosan menyebut, pemerintah harus memberikan kepastian dan keberpihakan dalam menjamin ketersediaan bahan baku dan pasokan energi yang berdaya saing. Ia mengatakan, saat ini 70 persen bahan baku masih bergantung pada impor.

Rosan memberi contoh adalah dukungan pemerintah dalam ketersediaan bahan baku dengan fokus pada pembangunan industri hulu seperti industri baja dan industri petrokimia. Selain itu, pemerintah pun harus menjamin ketersediaan listrik dan gas bagi industri yang kompetitif.

Selain itu, Rosan juga menyoroti biaya logistik yang masih tinggi. Pemerintah pun diminta konsisten dan konsekuen terhadap kebijakan, serta fokus pada pendalaman struktur industri yang menghasilkan produk yang memiliki akar kuat di dalam negeri dan dapat bersaing di pasar domestik maupun ekspor.

Pemerintah juga diminta mendukung pengembangan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan pemanfaatan hasil produk atau komponen dalam negeri. Pun upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia berdasarkan kebutuhan industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com