Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Dana Desa, 500 Keluarga di Bromo Tengger Dapat Air Bersih

Kompas.com - 28/11/2017, 09:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Program pemerintah yakni dana desa memberikan manfaat bagi warga di Desa Ngadas dan Desa Jetak,  Poncokusumo, Malang, Jawa Timur.

Sebanyak 500 kelapa keluarga di desa tersebut mendapatkan manfaat berupa aliran air bersih dari penggunaan dana desa yang selama ini sulit mendapatkan air bersih.

Bermukim di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menjadi tantangan tersendiri, utamanya dalam memperoleh air bersih.

Kepala Desa Ngadas, Kastaman mengatakan, sejak lama warga desa tersebut mencari sumber air bersih dengan bersusah payah dan harus menempuh jarak 2 kilometer.

Baca juga : Menteri Eko Optimis Dana Desa Terserap 100 Persen

Usaha demi usaha dilakukan guna mendapatkan sumber air bersih, kemudian pada medio 2016, perangkat desa bersama dengan masyarakat desa menemukan sumber air bersih yang lokasinya di perbukitan.

"Akhirnya (kami) menemukan sumber (air) ini pertama saya dan teman-teman menemukan," ujar Kastaman di Bukit Timur Savana, kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Senin, (27/11/2017).

Atas temuan tersebut, perangkat desa setempat bersama dengan masyarakat membahas penemuan sumber air tersebut di dalam musyarawah warga dan diputuskan untuk menggunakan sumber air tersebut.

Hanya saja lokasi dari sumber air menuju desa cukup jauh, dan diperlukan sarana dan prasarana berupa tandon air dan juga pipanisadi untuk pengaliran air.

Baca juga : Transfer Daerah dan Dana Desa Disepakati Rp 766,16 Triliun

"Kami bersama-sama mencongkel batu dan mengebor. Akhirnya air itu dari kecil keluar, dan sekarang sudah disalurkan ke Desa Ngadas dan Desa Jetak sejauh 15 kilometer," paparnya.

Kastaman mengatakan, dalam pembangunan tandon dan pipanisasi tersebut masyarakat desa Ngadas menggunakan alokasi dana desa yang didapatkan dari pemerintah pusat.

"Total biayanya Rp 306 juta (termasuk) tandon dan pipanisasi kami kerjakan sendiri pemberdayaan masyarakat Tengger selama satu bulan," jelasnya.

Sementara itu, Camat Sukapura Yulius Kristian menegaskan, temuan sumber air dan adanya alutan pipanisasi telah memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Ngadas dan Desa Jetak.

Baca juga : Keroyokan Mengawal Penyerapan Dana Desa...

Menurutnya, hal ini dapat mengurangi beban masyarakat terkait sulitnya mencari sumber air bersih.

"Kemarau sulit untuk mendapatkan air, jadi Alhamdulillah. Ini solusi dan inovasi bagaimana desa berusaha mencukupi kebutuhan masyarakat melalui penemuan air bersih menyalurkannya ke rumah warga," jelasnya. 

Tahapan selanjutnya adalah dengan mengembangkan teknologi guna menjaga ketersediaan air terus terjaga dan aliran air bisa dapat mengalir ke rumah-rumah penduduk.

Halaman:



Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com