Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Boan Sianipar
Pegiat Fintech

Anggota Asosiasi FinTech Indonesia dan Vice President of Business Development and Government Affairs Xendit

Pemanfaatan Komputasi Awan dalam Tekfin

Kompas.com - 28/11/2017, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Sejak diperkenalkan satu dekade lalu, komputasi awan semakin banyak dimplementasikan oleh perusahaan besar maupun menengah, serta startup di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Inovasi teknologi ini diprediksi akan menjadi tren yang mampu menciptakan efisiensi pengelolaan kerja dan meningkatkan kinerja serta nilai kompetitif perusahaan.

Berdasarkan survei Price Waterhouse Cooper IT Outsourcing dan Cloud Computing terhadap CIO dan eksekutif senior lainnya yang duduk di 489 perusahaan global, 77 persen berencana beralih ke komputasi awan, baik yang sudah terlaksana maupun yang masih dalam tahap pengembangan .

Pada dasarnya, komputasi awan adalah pemanfaatan teknologi komputer berbasis Internet dalam berbagai bentuk dan kegiatan seperti server, database, network atau jaringan, penyimpanan data, analisa, dan banyak lagi. Komputasi awan memungkinkan informasi diakses dari mana pun dan kapan pun, sepanjang terkoneksi dengan internet.

Bagi industri keuangan, khususnya teknologi finansial (tekfin), komputasi awan dapat digunakan sebagai teknologi untuk membantu perusahaan berkembang dan bertumbuh secara pesat.

Perusahaan tekfin baru tidak perlu memiliki sejumlah perangkat keras maupun perangkat lunak, serta melakukan pemeliharaan berkala alat-alat tersebut, melainkan cukup memanfaatkan layanan dan kuota pengelolaan atau penyimpanan data yang berada di ‘awan’ tadi.

Dengan demikian, capital expenditure (belanja modal) yang memberatkan perusahaan dapat dikonversi menjadi operational expenditure (pengeluaran operasional) saja – tanpa beban investasi pada kepemilikan dan pemeliharaan alat.

Terlebih lagi, ia berskala elastis (scalable); yaitu apabila sumber daya komputer yang dibutuhkan semakin tinggi, maka kapasitasnya akan meningkat dengan sendirinya – dan demikian pula sebaliknya.

Hal ini sangatlah menguntungkan, mengingat transaksi di perusahaan tekfin pada umumnya bergerak sangat cepat (seperti konfirmasi pembayaran, pembelian saham dan penukaran valuta asing pada harga real time, dan sebagainya).

Komputasi awan mampu menyesuaikan kapasitas dan kecepatan layanan dalam hitungan mikrodetik yang dibutuhkan oleh perusahaan tekfin dan para penggunanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+