Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Soroti Soal Rentannya Ekspor Indonesia

Kompas.com - 29/11/2017, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo memandang, aktivitas ekonomi domestik belum tumbuh optimal hingga kuartal III 2017. Dengan demikian, momentum dorongan dari pemulihan ekonomi global belum dimanfaatkan dengan baik.

Menurut Agus, pertumbuhan ekonomi domestik yang belum optimal disebabkan masalah reformasi struktural di sektor riil maupun sektor keuangan.

"Peran konsumsi rumah tangga masih terbatas dan ekspor belum merata," kata Agus dalam sambutannya pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017 di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Per kuartal III 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,06 persen secara tahunan (yoy). Angka tersebut berada di bawah ekspektasi bank sentral maupun pemerintah.

Baca juga : Cerita Petani Tolak Ekspor 36 ton Kopi Posong ke Korea...

Secara kumulatif, hingga kuartal III 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,03 persen. Agus berpandangan, permasalahan struktural di sektor riil tercermin dari kinerja ekspor.

Ekspor Indonesia sebagian besar masih berasal dari sumber daya alam (SDA) meskipun secara keseluruhan meningkat. Pasar ekspor pun masih terkonsentrasi pada beberapa negara.

Hal ini dapat menimbulkan gangguan dan kerentanan stabilitas ekonomi apabila tekanan terhadap harga komoditas SDA meningkat. Pun kapasitas industri belum maksimal untuk mendorong ekspor.

"Impor jasa juga terus meningkat. Ini menjadi tantangan di sektor riil," ungkap Agus.

Baca juga : Bappenas: Impor Naik karena Maraknya Belanja Online

Adapun masalah struktural di sektor keuangan tercermin dari belum optimalnya sumber pembiayaan domestik untuk mendukung pembangunan. Banyaknya sumber pembiayaan dari luar negeri juga dapat menimbulkan kerentanan.

Kompas TV Nilai ekspor kopi ke Korsel naik menjadi Rp 130 miliar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com