Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Keuangan Optimistis Target PNBP 2017 Tercapai

Kompas.com - 30/11/2017, 18:40 WIB

KOMPAS.com - Kementerian Keuangan RI optimistis target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tercantum dalam APBNP 2017 sebesar Rp 260 triliun akan tercapai.

Sebab, baik dari pihak Kementerian/Lembaga, BUMn serta swasta mendukung tercapainya target tersebut.

Demi mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung tercapainya target PNBP tersebut, Kementrian Keuangan pada Kamis (30/11/2017) memberikan penghargaan kepada Kementrian/Lembaga, BUMN dan swasta yang telah berkontribusi besar dalam membayar PNBP tersebut, dalam bentuk PNBP Award 2017.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, kontribusi PNBP terhadap penerimaan negara mencapai 25 persen. Kontribusi terbesar dari PNBP berasal dari penggelolaan sumber daya alam.

Bagi Sri Mulyani, PNBP merupakan refleksi dari sebuah pelayanan pemerintah pada masyarakat. Selain itu PNBP juga merupakan wujud dari peran atas kepemilikan negara terhadap BUMN.

Saat ini peran BUMN dalam memenuhi target PNBP pemerintah sangatlah krusial. Khususnya dalam memberikan deviden dan pembayaran lisensi. Melihat peran yang sangat strategis dari perusahaan milik negara tersebut pemerintah akan terus berusaha agar pembayaran PNBP dapat terus terjaga.

Mariatul Aini, Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak mengatakan salah satu cara yang akan dilakukan pemerintah adalah dengan mempermudah beberapa perizinan investasi.

"Kami mengharapkan PNBP dari perusahaan BUMN dapat terus meningkatkan baik dari deviden atau lisensi. Sehingga hasil yang didapatkan dari PNBP tersebut dapat dikembalikan lagi ke masyarakat dalam bentuk peningkatan kualitas pelayanan," terang Aini, melalui keterangannya, Kamis.

Salah satu perusahaan yang mendapatkan penghargaan dari Kementrian Keuangan pada ajang  PNBP Award 2017 adalah PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan kepada Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.

Ririek Adriansyah mengatakan bahwa penghargaan tersebut membuat Telkomsel makin terpacu untuk memberikan kotribusi terbaik bagi negara, masyarakat dan industri telekomunikasi nasional.

Dia berjanji untuk memastikan Telkomsel agar terus berupaya memaksimalkan sumber daya alam terbatas yaitu frekuensi dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan dan industri telekomunikasi nasional.

"Sehingga nantinya Telkomsel dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi negara yang optimal baik dari pajak maupun PNBP,” terang Ririek.

Sekadar informasi, pembayaran PNBP dari lisensi yang dibayarkan oleh Telkomsel ke kas negara per Oktober lalu sudah mencapai Rp 2,8 triliun.

Jika ditambahkan dengan PNBP dari lelang frekuensi 2,3 Ghz sebesar Rp 3 triliun dan pembayaran PNBP dari annual fee frequensi, 900, 800 dan 1800 sebesar Rp 5 triliun, maka kontribusi Telkomsel dalam membayar PNBP tahun 2017 mencapai Rp 7,8 triliun.

Kompas TV Pemerintah hanya memperketat aturan yang sudah lama terbit, yaitu pengenaan bea masuk dan pajak barang tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com