Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Atur Keuangan untuk Freelancer

Kompas.com - 30/11/2017, 19:30 WIB

KOMPAS.com - Menjadi seorang pekerja lepas atau freelancer saat ini semakin banyak diminati, terutama oleh kalangan pekerja usia muda usia millennial.

Keuntungan menjadi seorang pekerja lepas cukup banyak, terutama dari sisi fleksibilitas waktu dalam bekerja.

Seorang pekerja lepas juga bisa leluasa mengatur beban kerja. Bila sudah memiliki jaringan kerja yang oke, seorang freelancer tidak perlu khawatir kehabisan order.

Di sisi lain, kebebasan dan fleksibilitas yang dimiliki oleh seorang pekerja lepas, juga memiliki risiko tidak sedikit.

Baca juga : Mau Freelance? Pikirkan 4 Hal Ini Baik-baik

 

Misalnya, dari sisi kestabilan pendapatan, sangat bergantung pada banyak tidaknya order pekerjaan yang datang. Saat order banyak, penghasilan bisa melimpah. 

Demikian juga sebaliknya. Bukan hanya itu, seorang pekerja lepas juga tidak memiliki keuntungan yang biasa dinikmati karyawan.

Misalnya, perlindungan asuransi, tunjangan pajak, dan benefit lain yang menunjang kebutuhan finansial.

Maka itu, bagi para pekerja lepas, pengaturan finansial perlu lebih disiplin supaya kondisi keuangan lebih stabil walaupun arus pendapatan tidak tetap.

Ada empat hal penting seputar pengelolaan keuangan pribadi yang perlu diperhatikan oleh para freelancer:

1.Dana darurat

Setiap mendapatkan penghasilan, sisihkan sebagian untuk mengumpulkan dana darurat. Besar dana darurat disesuaikan dengan kebutuhan.

Misalnya, bila Anda statusnya masih lajang, maka besar dana darurat yang ideal adalah 3 kali besar pengeluaran rata-rata per bulan.

Sedangkan bila Anda sudah menikah, idealnya dana darurat adalah 6 kali pengeluaran rata-rata per bulan.

Fungsi dana darurat ini adalah untuk membantu Anda menutup kebutuhan yang sifatnya darurat.

Misalnya, ketika tiba-tiba harus berobat atau harus merenovasi rumah. Dana darurat penting agar Anda tidak langsung menempuh cara utang ketika datang kebutuhan uang tunai.

2.Memiliki catatan keuangan yang tertib

Kebiasaan finansial yang baik ini sangat penting dijalankan oleh para pekerja lepas. Dengan memiliki catatan keuangan yang tertib, seperti data arus kas masuk atau keluar, Anda bisa mempunyai gambaran tren keuangan pribadi.

Dari data keuangan seperti itu, Anda bisa mengatur keuangan lebih cermat. Misalnya, bila ternyata pengeluaran terlalu banyak dihabiskan untuk kebutuhan non-primer, Anda dapat segera mengubah gaya hidup supaya lebih hemat.

3.Miliki asuransi

Sebagai pekerja lepas, Anda tidak memiliki ‘kemewahan’ status seorang karyawan yang menikmati tunjangan asuransi kesehatan hingga tunjangan pajak.

Maka itu, Anda perlu melengkapi sendiri kebutuhan proteksi, baik itu proteksi jiwa bila saat ini Anda tercatat sebagai pencari nafkah. Juga, asuransi kesehatan untuk menutup risiko finansial karena masalah kesehatan.

Mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan bisa menjadi pilihan tepat. Untuk asuransi jiwa, usahakan memilih asuransi jiwa berjangka murni (term life) agar berkesempatan mendapatkan premi terjangkau dengan uang pertanggungan sesuai kebutuhan.

4.Berhati-hati dengan kartu kredit

Kartu kredit dapat membantu Anda bertransaksi keuangan dengan praktis. Namun, jangan sampai kartu kredit membuat Anda menjadi lebih konsumtif dengan berbelanja tanpa rencana.

Biasakan membayar penuh tagihan kartu kredit dan hanya memanfaatkan cicilan yang tanpa bunga alias bunga 0% saja.

Kompas TV Sejumlah rencana disiapkan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia menyikapi penetapan upah minimum Provinsi Jakarta dan daerah lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com