Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluas Kesempatan Kerja Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 30/11/2017, 19:58 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Penyandang disabilitas yang jumlahnya mencapai sekitar 30 juta dari populasi penduduk Indonesia masih menghadapi tantangan, khususnya di bidang ketersediaan lapangan pekerjaan. Catatan termutakhir sebagaimana dilansir dari penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia pada akhir 2016 pada laman rappler.com menunjukkan hanya 51,12 persen penyandang disabilitas yang berpartisipasi dalam pasar kerja.

Lantas, jika dibandingkan, jumlah tersebut sangat rendah ketimbang pekerja non-difabel yang mencapai 70,40 persen. Bahkan, masih menurut penelitian itu, hanya 20,27 persen penyandang disabilitas kategori berat yang bekerja.

Catatan juga didapat dari rilis PT Anugraha Wening (Anweca) yang diterima Kompas.com hari ini, Kamis (30/11/2017), terkait Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember. Menurut pimpinan Anweca, Donda Lucia Hutagalung, pihaknya mempunyai kiat untuk memberdayakan pekerja penyandang disabilitas di lingkungan perusahaan, terlebih yang memiliki keterbatasan pendengar atau tuli.

Donda mengatakan pada tahap awal, para pekerja itu tidak dikenakan target produksi tertentu. "Ini perlakuan khusus yang kami berikan," tuturnya.

Pada perusahaannya yang bergerak di bidang garmen atau produk tekstil itu, para pekerja tersebut diberi kesempatan mengukur pola sendiri. "Awalnya, mereka mengerjakan hal-hal yang mudah," ucapnya.

Donda mengaku mendapat informasi bahwa para pekerja penyandang disabilitas ini tidak boleh stres. Dalam keterbatasan itulah, pemenuhan target secara bertahap menjadi penting. "Mereka akan menambah pekerjaan, mereka akan atur sendiri," ujarnya.

Terlatih

Kemmudian, seturut pengalaman Donda, rata-rata, para pekerja penyandang disabilitas itu bisa menguasai bidangnya setelah beradaptasi kira-kira satu bulan.

Donda mengatakan, sampai sekarang, di perusahaannya di Jakarta sudah ada empat pekerja penyandang disabilitas. Sementara, di pabrik di Jawa Tengah, sudah ada 20 pekerja tersebut.

Kelak, jika pesanan dari konsumen bertambah untuk produk-produk Anweca, perusahaan juga akan menambah tenaga kerja. Termasuk, tenaga kerja penyandang disabilitas.

Anweca dan anak perusahaannya,  Adita Dhanya Anindita (ADA) memproduksi rompi tahan api, jas hujan, serta pakaian-pakaian perlindungan tubuh bagi para pekerja tambang, keamanan negara, dan sebagainya.

Donda menambahkan untuk produksi garmen yang menggunakan standar Amerika Serikat, pihaknya menerapkan kontrol kualitas (QC) ketat. "Sebagian produksi ini dikerjakan oleh para difabel terlatih," pungkas Donda yang setuju bila perluasan kesempatan bekerja bagi penyandang disabilitas perlu diperluas.


Menurut Donda Lucia Hutagalung, Anweca dan anak perusahaannya, Adita Dhanya Anindita (ADA), memproduksi rompi tahan api, jas hujan, serta pakaian-pakaian perlindungan tubuh bagi para pekerja tambang, keamanan negara, dan sebagainya. 
PT Anugraha Wening (Anweca) Menurut Donda Lucia Hutagalung, Anweca dan anak perusahaannya, Adita Dhanya Anindita (ADA), memproduksi rompi tahan api, jas hujan, serta pakaian-pakaian perlindungan tubuh bagi para pekerja tambang, keamanan negara, dan sebagainya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com