Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bright Gas 3 Kilogram Nonsubsidi Sasar Masyarakat Mampu

Kompas.com - 01/12/2017, 15:39 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - External Communication Manager PT Pertamina Arya Dwi Putri mengatakan, PT Pertamina (Persero) tengah melakukan uji pasar terkait produk elpiji baru 3 kilogram (kg) kategori nonsubsidi.

Namun, Arya menegaskan, uji pasar tersebut bukan upaya untuk menggantikan elpiji 3 kilogram subsidi atau yang dikenal elpiji melon.

"Itu (elpiji 3 kilogram nonsubsidi) tidak menggantikan elpiji 3 kilogram yang hijau, kalau yang hijau itu ada di pasar yang peruntukannya terbatas pada rakyat miskin seperti yang tertulis di badan tabungnya untuk masyarakat miskin," ujar Arya kepada Kompas.com, Jumat (1/12/2017).

Baca juga : Pertamina Lakukan Tes Pasar Elpiji 3 Kilogram Nonsubsidi

Dengan demikian, lanjut Arya, akan ada pilihan produk bagi masyarakat mampu dalam menggunakan gas elpiji dan diharapkan untuk tidak menggunakan elpiji subsidi.

"Selama ini yang terjadi di pasar itu tidak tepat sasaran orang-orang yang bukan rakyat miskin banyak yang beli 3 kilogram yang hijau," jelasnya.

Menurut dia, dari berbagai hasil pengamatan, ada beberapa hal yang kerap dijadikan alasan bagi masyarakat mampu untuk menggunakan elpiji 3 kilogram.

"Dari beberapa pengamatan bermacam-macam sekali alasannya tidak bisa disimpulkan jadi satu, tapi mungkin ada yang memilih karena kepraktisan atau apa, tapi sebenarnya dia tidak berhak pakai yang elpiji 3 kilogram hijau," jelasnya.

Dengan demikian, pilihan produk nonsubsidi sebagai solusi dari persoalan tersebut.

"Kami menawarkan untuk masyarakat yang bukan rakyat miskin silakan pakai Bright Gas yang 5,5 kilogram. Bagi yang tidak berhak jangan pakai elpiji yang melon, pakainya yang 3 kilogram atau 5,5 kilogram," pungkasnya.

Sebelumnya, uji pasar Bright Gas 3 kilogram sudah dilakukan sejak November 2017 dan rencananya akan dilaksanakan hingga Maret 2018 mendatang.

"Kemarin itu minggu lalu kami melakukan uji pasar di Tangerang dan Tangerang Selatan. Itu responde terbatas 500 responden, jadi kami lagi uji sampai dengan Maret," kata Arya.

Namun demikian, Arya masih merahasiakan harga jual produk baru tersebut karena masih dalam tahapan uji coba.

Kompas TV Selain mengurangi dampak aroma tidak sedap, pengolahan sampah juga membantu meringankan beban warga.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com