JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mempertanyakan dasar pernyataan Garuda Indonesia yang mengaku delay beberapa hari terakhir disebabkan erupsi Gunung Agung.
Hal itu dikarenakan masalah delay hanya dialami oleh pesawat Garuda Indonesia, sementara maskapai lain beroperasi normal seperti biasanya.
"Erupsi Gunung Agung yang jadi alasannya (maskapai). Kalau begitu, mestinya massive delayed sudah terjadi sejak empat sampai lima hari lalu ketika bandara di Lombok dan Denpasar tutup, tapi saat itu Garuda baik-baik saja tuh," kata Tulus saat dihubungi pada Sabtu (2/12/2017).
Sementara itu, Kompas.com menerima informasi dari sejumlah pilot Garuda Indonesia yang membantah delay berkepanjangan disebabkan oleh erupsi Gunung Agung. Menurut para pilot, masalah sebenarnya adalah karena ada perubahan sistem penjadwalan tugas-tugas kru di internal Garuda Indonesia yang belakangan bermasalah dan mengakibatkan layanan penerbangan terganggu.
Baca juga : Erupsi Gunung Agung Sebabkan Efek Domino Delay Penerbangan Garuda Indonesia
"Pilotnya ada, pesawatnya belum ada. Manajemen malah nyalahin Gunung Agung, enggak mau jujur sama (masalah) sistem," tutur salah satu pilot tersebut.
Terhadap informasi itu, Tulus mengaku sedang menelusurinya saat ini. Dia pun meminta pihak Garuda Indonesia menjelaskan dengan transparan masalah apa yang menyebabkan delay terjadi, beberapa hari belakangan sampai hari ini.
Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan sudah dihubungi secara terpisah untuk diminta tanggapan mengenai hal tersebut, namun hingga siang ini belum ada respons dari yang bersangkutan.
Dari pemberitaan sebelumnya, penumpang pesawat Garuda Indonesia mengeluhkan delay yang mereka alami di hampir semua penerbangan. Delay yang dirasakan beragam, mulai dari satu hingga empat jam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.