Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Steven yang Meraup Untung dari Bisnis Video Game

Kompas.com - 04/12/2017, 11:42 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Nyemplung" ke usaha ritel video game bukan sesuatu yang direncanakan oleh Steven (25). Pria lulusan Universitas Multimedia Nusantara itu secara tidak langsung diperkenalkan dengan dunia bisnis ritel video game sejak aktif menulis untuk sebuah media game sejak tahun 2014 silam.

"Pas mau selesai kuliah, tahun 2014, datang tawaran dari media game, Video Games Indonesia, VGI.co.id. Kebetulan lulusan program studi jurnalistik, ditawarin tertarik enggak nulis tentang video game," kata Steven saat berbincang dengan Kompas.com pada Sabtu (2/12/2017).

Semasa kuliah, Steven memang sudah sering menulis pandangan dan kesannya tentang sejumlah game yang dia gemari maupun yang sedang ramai dimainkan saat itu. Sehingga, dia bisa beradaptasi dengan baik ketika menyumbang tulisan bagi pembaca VGI.co.id.

Selang setahun lebih, tawaran lain datang kepada Steven. Dia diminta untuk ikut dalam bisnis ritel video game di bawah naungan Rajagame.co.id.

Baca juga: Dari Makaroni Ngehe, Ali Muharam Raup Omzet Rp 3 Miliar Per Bulan

Merasa bisnis itu sebagai hal yang baru, ditambah kesenangannya akan dunia game tetap bisa digeluti, Steven pun membulatkan hati bergabung di ritel tersebut.

Dia mengaku, awalnya mengalami kendala yang cukup berpengaruh pada pekerjaannya di kala itu.

"Jujur, untuk pengetahuan bisnis minim ya. Sangat minim, karena dasarnya diajarin buat nulis, tiba-tiba dikasih kolam how to make profit. Beda mindset, awalnya bagaimana lihat game untuk di-review, kontennya apa segala macam, sekarang dibalik, lihatnya bagaimana game itu bisa dijual dan diterima," tutur Steven.

Steven mendapati ada dua pasar besar dalam bisnis ritel video game, yaitu pengguna rumahan dan pengguna yang bermain di warung internet atau warnet. Dia juga mulai mempelajari bagaimana meraup untung dalam bisnis tersebut.

Kaset video game yang dijual Steven (25), melalui platform e-commerce, Sabtu (2/12/2017). Bisnis ritel video game disebut menjanjikan, ditambah dengan banyaknya penggemar game di Indonesia sampai saat ini. KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Kaset video game yang dijual Steven (25), melalui platform e-commerce, Sabtu (2/12/2017). Bisnis ritel video game disebut menjanjikan, ditambah dengan banyaknya penggemar game di Indonesia sampai saat ini.

Strategi Jualan

Steven menceritakan, dalam memasarkan video game, dia diajari untuk mengandalkan platform e-commerce. Meski pemain besar dalam bisnisnya masih ada yang berjualan melalui toko fisik, namun dia menemukan sesuatu yang menarik ketika berjualan via online.

"Saya kan bekerja per tim, jadi kami menyusun strategi gimana bisa promosiin produk dan laku di e-commerce. Salah satu kunci bermain di bisnis ini yaitu berjejaring dengan komunitas," ujar Steven.

Dia memberi contoh, ketika seseorang kenal baik dengan perwakilan maupun sejumlah orang dalam komunitas gamers, kemungkinan menjual video game lebih besar. Dari pengalamannya selama ini, orang yang tergabung dalam komunitas biasanya mencari orang yang dikenal untuk menanyakan video game terbaru atau yang sedang diincar ketimbang mencari sendiri di toko.

Terlepas dari soal berjualan video game, hal yang tidak kalah penting menurut Steven adalah menjaga hubungan dengan pihak publisher. Publisher yang kebanyakan berasal dari luar negeri merupakan vendor yang merilis video game tertentu dan memasarkannya ke berbagai negara.

Baca juga: Banyak Wirausaha Sosial Bekerja dalam Senyap

Lantas, berapa penghasilan bersih yang bisa dibawa pulang dalam bisnis ini? Steven mengaku, jika permintaan video game sedang banyak, dia bisa mengantongi hingga belasan juta rupiah dalam kurun waktu satu bulan.

"Ada gaji pokok, tapi kalau penjualan tembus target itu ada bonus. Bersihnya bisa dapat Rp 10 juta dan Rp 15 juta," kata dia.

Bisnis ritel video game ke depan dinilai Steven masih panjang dan menjanjikan. Terlebih, hampir setiap tahun keluar game-game baru dan penggemar video game akan selalu ada, baik dari yang muda sampai mereka yang sudah menginjak usia matang.

Kompas TV Lapangan Basket Neon Ini Warnai Kota Paris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com