Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Satelit Pelengkap Palapa Ring

Kompas.com - 04/12/2017, 15:20 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memastikan bahwa pemerintah sedang menyiapkan inisiatif high throughput satellite (HTS) yang bakal jadi pelengkap proyek Palapa Ring.

Satelit tersebut rencananya hanya digunakan untuk memancarkan sinyal akses internet ke ibukota kabupaten atau daerah terpencil yang tidak bisa dijangkau oleh kabel serat optik Palapa Ring. HTS tidak bisa dipakai untuk kebutuhan telekomunikasi.

"Kebijakan pemerintah berikutnya, setelah Palapa Ring, adalah membangun HTS. Rencananya pada akhir 2018 nanti akan ditentukan badan usaha mana yang merancang, membangun, meluncurkan, serta mengoperasikan satelit itu," ujar Rudiantara di sela Peluncuran Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Gedung Bank Indonesia, Senin (4/12/2017).

Baca juga : Kementerian Keuangan Menjaminkan Proyek Palapa Ring Senilai Rp 21 Triliun

Dia menambahkan HTS akan dibangun menggunakan skema public private partnership (PPP), atau skema pembiayaan antara pemerintah dengan swasta. Skema PPP merupakan skema serupa yang dipakai dalam Palapa Ring.

Fokusnya hanyalah untuk mengantarkan sinyal internet ke daerah yang belum terjangkau serat optik, dengan target kecepatan minimal 10 Mbps.

"Konsepnya nanti PPP, jadi teman-teman perbankan, dari jauh-jauh hari tolong disiapkan produk project finance," ibuhnya

Jika nanti sudah terwujud, HTS itu diharapkan bakal bisa membantu lebih dari 80.000 sekolah (SD, SMP, SMA), 30.000 puskesmas serta 75.000 desa untuk terhubung ke internet.

Baca juga : Paket Pembiayaan Proyek Palapa Ring Timur Telah Terpenuhi

Sebelumnya, Kemenkominfo telah mulai menjalankan proyek Palapa Ring dan memprediksi akan mulai aktif pada 2019 mendatang.

Palapa Ring merupakan pemasangan kabel serat optik yang bakal menjadi tulang punggung layanan telekomunikasi serta internet di berbagai daerah terpencil di Indonesia.

Saat ini Palapa Ring sendiri berjalan dalam tiga proyek yang berkesinambungan, yakni pembangunan kabel serat optik bawah laut di kawasan Indonesia Barat, Tengah, dan Timur.

Proyek Palapa Ring Barat dikerjakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, total panjang kabel serat optik yang digelar adalah 1.242 kilometer.

Kabel tersebut bakal meliputi segmen Tanjung Bembam Batam – Tarempa (sepanjang 369 km); segmen Tarempa – Ranai (322 km); segmen Ranai – Singkawang (352 km); dan segmen Sekanah Daik Lingga – UQJ Bintan Tanjung Bembam (199 km).

Adapun tahap kedua adalah pembangunan kabel serat optik bawah laut dari Batam – Karimun – Tebing Tinggi – Bengkalis – Siak, serta segmen Daik Lingga – Kuala Tungkal.

Proyek Palapa Ring Tengah akan menggelar kabel serat optik sepanjang 2.700 kilometer. Wilayah yang dijangkau antara lain Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud).

Sedangkan Palapa Ring Timur akan menjangkau 35 kabupaten/kota yang tersebar dan menjangkau wilayah propinsi Nusa Tenggara Timur (2 kabupaten), Maluku (3 kabupaten), Papua (23 kabupaten), dan Papua Barat (7 kabupaten).

Total panjang jaringan Palapa Ring mencapai 8.454 km yaitu 50 persen merupakan kabel fiber optik laut, 45 persen kabel fiber optik darat, dan 5 persen microwave links.

Kompas TV Gangguan juga terjadi di ATM beberapa bank besar lain di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com