JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan pembentukan holding BUMN untuk sektor minyak dan gas (migas) terwujud dalam waktu dekat. Paling lambat prosesnya akan selesai pada awal 2018.
Holding BUMN untuk sektor migas tersebut rencananya bakal dikepalai oleh PT Pertamina (Persero). Sedangkan di bawahnya akan ada anak usaha Pertamina, yakni Pertagas dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
"Sekitar tiga bulan lagi (pembentukan holding migas selesai). Saat ini semuanya masih dibicarakan, masih diproses. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) masuk ke PT Pertamina (Persero)," ujar Rini Soemarno.
Sebelumnya, Kementerian BUMN telah selesai memproses pembentukan holding BUMN untuk sektor tambang. Pada sektor ini, posisi induk ada ditangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Baca juga : Holding Terbentuk, BUMN Tambang Bisa Pinjam hingga Rp 192 Triliun
Sedangkan di bawahnya terdapat perusahaan tambang milik negara, seperti PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Pembentukan holding BUMN tambang tersebut setelah mendapatkan persetujuan dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dari tiga perusahaan BUMN, yakni PT Aneka Tambang TBK, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Timah Tbk, yang berlangsung pada Rabu (29/11/2017).
Adapun, Kementerian BUMN juga memiliki rencana membentuk holding untuk sektor perbankan, dengan PT Danareksa (Persero) sebagai induk.
Namun sejauh ini, proses pembentukan holding perbankan masih dalam proses sinkronisasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas industri perbankan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.