Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tri Risma: Pertumbuhan Ekonomi Enggak Penting, tetapi...

Kompas.com - 04/12/2017, 20:14 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan keresahannya ketika awal-awal menjadi Walikota Surabaya terkait dengan pertumbuhan ekonomi.

Risma bercerita, pada awal dirinya menduduki pucuk pimpinan kota pahlawan, dirinya tak terlalu memikirkan pertumbuhan ekonomi kota yang ia pimpin.

Risma meyakini, pertumbuhan ekonomi bukanlah segalanya, melainkan kesehahteraan masyarakat yang harus diperjuangkan.

"Saya dulunya enggak percaya dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi kok banyak yang miskin. Ya sudah, enggak usah urus-urus soal pertumbuhan ekonomi, yang penting rakyat sejahtera," ujar Risma saat menjadi pembicara dalam acara diskusi APBN 2018 di Financial Club CIMB Niaga, Jakarta, Senin (4/12/2017).

Baca juga : INDEF: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2018 Sebesar 5,1 Persen

Risma memaparkan, pembangunan ekonomi harus dimulai dari bawah atau yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti layanan kesehatan gratis, akses pendidikan yang mudah dan bebas biaya, hingga layanan air bersih yang terjangkau.

"Saya coba benar bagaimana program itu bisa sampai di masyarakat," kata Risma.

Meski demikian, Risma mengatakan, dalam penyusunan anggaran pendatapan dan belanja daerah pihaknya kerap berjibaku karena harus melihat mana anggaran yang menjadi prioritas dan tidak, meskipun banyak sekali aspirasi masyarakat.

"Ada yang usul, bu perangkat CCTV dibanyakin biar enggak ronda lagi, saya bilang tidak, karena belum siap, kalau saya bilang tidak ya manut mereka," jelas Risma.

Baca juga : 10 Persen APBD Wajib untuk Anggaran Kesehatan, Kemenkeu Siapkan Ini

Kemudian, lanjut Risma, pihaknya juga melakukan pengawasan yang ketat terkait penyerapan anggaran setiap tahunnya, dalam hal ini dirinya mengatakan, pemerintah provinsi menerapkan sistem elektronik budgeting atau e-budgeting guna mempermudah pengawasan.

"Contoh seperti pembelian laptop, kalau proses perencanaan dan di pelaksanaan pembelian itu spesifikasi laptopnya beda, jangan harap ada uang yang keluar, tidak akan saya bayar," tegasnya.

Menurutnya, dengan pengawasan yang ketat, anggaran belanja pemerintah bisa dimanfaatkan untuk efisiensi guna mendorong kesejahteraan masyarakat, seperti pembanguna fasilitas olahraga, fasilitas umum, hingga sarana pengembangan usaha kecil menengah dan keluarga pra sejahtera.

"Tukang becak istrinya saya berdayakan, saya ajak pelatihan, saya ajak bertani organik biar punya penghasilan tambahan," paparnya.

"Di Surabaya berdarah-darahnya itu waktu nyusun anggaran. Debat mulai dari tingkat RT sampai Kecamatan. Setelah disepakati anggarannya, itu bahkan kita tampilkan lagi di Musrenbang, mana yang disetujui dan tidak," jelas Risma.

Kompas TV APBD DKI Jakarta 2018 sudah disahkan. Namun banyak catatan yang disampaikan anggota DPRD DKI Jakarta.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com