Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bankir: Sinyal dan Listrik Jadi Kendala Ekspansi Agen Laku Pandai

Kompas.com - 05/12/2017, 21:12 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan jumlah agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau Laku Pandai di Indonesia masih terhambat oleh ketersediaan jaringan listrik dan sinyal telekomunikasi.

Kepala Divisi Jaringan Mikro PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Bakri mengatakan, jika hambatan listrik dan sinyal telekomunikasi dapat diselesaikan, maka memberikan kemudahan bagi perbankan untuk berekspansi menambah jumlah agen laku pandai.

"Kendala utama sinyal sama listrik. Dua itu kendala ekspansi agen laku pandai. Kalau itu diberesin gampang kami masuk jangan khawatir," ujar Bakri saat acara workshop terkait laku pandai di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (5/11/2017).

Dia mengatakan, dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, agen laku pandai perlu diperbanyak hingga tingkat pedesaan.

Baca juga: OJK Targetkan Jumlah Agen Laku Pandai Tembus 1 Juta pada 2020

"Niatan kami di setiap desa ada agen kami. Jadi tentunya kami selaraskan dengan program pemerintah, agen ini sebagai inklusi (keuangan) juga ada muatan pemberdayaan pengusahaa dan (menjadi) penyalur bantuan pemerintah," kata Bakri.

Selain kendala listrik dan sinyal, Bakri mengakui memang tidak mudah mengajak masyarakat pelosok untuk aktif menabung melalui agen laku pandai.

Untuk itu pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait layanan keuangan formal.

"Hal yang tidak mudah untuk mengajak masyarakat pelosok untuk menabung, perlu juga edukasi dari tenaga manusia disamping teknologi, karena masih tetap dibutuhkan, tetapi mungkin 3-4 tahun ke depan populasinya lebih besar teknologi," jelasnya.

Dia menyebutkan, produk dari agen laku pandai yang paling sdigunakan masyarakat adalah layanan transfer uang, setor uang, pembayaran listrik, hingga telepon. "Tapi volume terbesar adalah transfer," kata Bakri.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September 2017, jumlah agen laku pandai di Indonesia telah mencapai 428.852 agen dari target 1 juta agen laku pandai pada 2020 mendatang.

Kemudian, dari sisi jumlah rekening mencapai 11.808.868 nasabah dengan jumlah outstanding tabungan mencapai Rp 1,3 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com