Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Nelayan Diajak Ikut Membudidayakan Kakap Putih

Kompas.com - 06/12/2017, 12:51 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Kementerian Kelautan dan Perikanan memprioritaskan pembangunan perikanan budi daya melalui proyek KJA offshore. Adapun anggarannya mencapai Rp42,1 miliar dari APBN 2017. KKP menargetkan produksi kakap putih 2.415 ton dari ketiga Iokasi KJA atau setara dengan Rp169,2 miliar per tahun.

Nelayan dilibatkan

Presiden RI Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional Kemaritiman medio tahun ini mengajak masyarakat beralih dari perikanan tangkap ke budi daya perikanan laut. Selama ini, budi daya perikanan laut belum ditekuni nelayan Indonesia.

"Bukan barang mahal, hanya Rp47 miliar. Kalau kita belum bisa kerjakan sendiri, kerja samakan, biar ada transfer of knowledge. Tanpa itu kita tidak akan pernah meloncat. Kita itu terlalu rutinitas, terlalu monoton, terlalu linier, padahal dunia berubah cepat sekali," katanya

Panglima Laut Sabang Muhammad Ali Rani mengatakan pengelolaan KJA offshore sepenuhnya berada di tangan pemerintah. Keterlibatan kelompok nelayan rencananya hanya dalam proses pendederan.

Kerjasama pemerintah dengan kelompok nelayan melalui koperasi juga berpotensi terhambat. Hingga kini, tak semua kelompok nelayan di Sabang memiliki koperasi. Keterbatasan modal menjadi salah satu penghambatnya.

"Tidak semua kelompok nelayan ini memiliki koperasi," ujarnya di Teluk Balohan, Sabang, Sabtu (2/12/2017).

Panen perdana akhir tahun depan

Bila perakitan rampung akhir tahun ini, KJA offshore bisa langsung beroperasi. Dalam hitungan kurang dari setahun, kakap putih bisa dipanen akhir tahun depan.

Hasil panen perdana itu akan diekspor ke sejumlah negara yang menawar dengan harga terbaik.

Pemerintah menyediakan perahu berbahan fiber glass untuk kelompok-kelompok nelayan di Sabang, Nangroe Aceh Darussalam. Perahu yang tengah dibuat badannya tersebut akan dilengkapi dengan mesin buatan Jepang. Para nelayan di Teluk Balohan, Sabang juga dilibatkan dalam proses pembuatan perahu tersebut, Sabtu (2/12/2017).KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Pemerintah menyediakan perahu berbahan fiber glass untuk kelompok-kelompok nelayan di Sabang, Nangroe Aceh Darussalam. Perahu yang tengah dibuat badannya tersebut akan dilengkapi dengan mesin buatan Jepang. Para nelayan di Teluk Balohan, Sabang juga dilibatkan dalam proses pembuatan perahu tersebut, Sabtu (2/12/2017).

Ukuran kakap putih yang diminati pasar ekspor yaitu 600 gram, 800 gram, hingga 2.500 gram. Ikan ukuran 600 gram itu ukuran satu piring, untuk satu orang makan. Sedangkan, kakap putih berbobot 800 gram bisa untuk makan dua orang.

Sementara, Barramundi dengan berat 2.500 gram digunakan untuk fillet. Dengan ukuran yang lebih besar, kakap putih ini membutuhkan waktu pemeliharaan dua tahun. “Itu juga harganya premium yang besar,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com