Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airbnb Sebut Uang yang Dihasilkan di Indonesia Tidak Lari ke Luar Negeri

Kompas.com - 06/12/2017, 18:02 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak situs Airbed and Breakfast (Airbnb) mengungkapkan bahwa dana yang dihasilkan dari proses bisnisnya tidak lari ke luar negeri. Hal ini dijelaskan untuk menanggapi pihak Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang sebelumnya menyoroti omzet bisnis Airbnb setahun terakhir yang mencapai Rp 1,150 triliun.

"Airbnb mendorong peningkatan jumlah masyarakat untuk berwisata dan berbelanja di lingkungan lokal sekitarnya, yang berarti bahwa sebagian besar uang yang dihasilkan oleh platform Airbnb tetap berada di masyarakat setempat," kata Head of Public Policy Southeast Asia Airbnb, Mich Goh, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (6/12/2017) sore.

Goh merinci, melalui kehadiran mereka, ada 881.000 wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia setahun terakhir. Jumlah wisman sebesar itu dinilai Goh mendorong peningkatan pertumbuhan wisatawan hingga 72 persen dari tahun ke tahun.

Adapun nilai transaksi yang dihasilkan dari Airbnb, menurut Goh, telah diatur melalui pembagian penghasilan antara pihak Airbnb dengan host atau pemilik rumah yang menyewakan tempatnya. Pembagiannya, 97 persen untuk host , dan 3 persennya sebagai pendapatan Airbnb.

Baca juga: Pengusaha Hotel Sebut Meikarta Bisa Membuat Airbnb Makin Kaya

"Dalam setahun terakhir, pendapatan host di Indonesia mencapai Rp 28,4 juta dari total pendapatan Airbnb di Indonesia sebesar Rp 1,150 triliun," tutur Goh.

Goh memastikan, mereka akan terus melaksanakan bisnis di Indonesia untuk mendukung peningkatan di sektor pariwisata, seperti yang dicanangkan oleh pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com