BATAM, KOMPAS.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau dikenal sebagai Indonesia Eximbank menarget penyaluran pembiayaan ekspor sebesar Rp 105,1 Triliun atau meningkat 20 persen (YoY) hingga penutup tahun 2017 ini.
Pertumbuhan pembiayaan tersebut, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Sinthya Roesly, disebabkan oleh kinerja ekspor nasional yang membaik dan saluran pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Dia menambahkan, hingga kuartal ketiga 2017, total pembiayaan yang sudah disalurkan mencapai sekitar Rp 98 triliun. Sekitar 13 persen dari total pembiayaan tersebut disalurkan untuk UMKM.
"Semua memperkirakan harga komoditi akan membaik sehingga ekspor juga membaik. Kami juga berupaya untuk menembus ke Afrika, Asia Selatan, Bangladesh dan Sri Lanka," terangnya dalam Forum Media Coaching Indonesia Eximbank di Batam, Kamis (7/12/2017).
Baca juga : Genap Sewindu, Aset Eximbank Kini Tembus Rp 108 Triliun
Sedangkan untuk 2018 mendatang, Sinthya berharap total pembiayaan bisa tumbuh sekitar 10 persen. Sedangkan khusus untuk UMKM bidang ekspor diharapkan bisa melebihi 15 persen total pembiayaan.
"Sekarang sedang digodok angkanya. Tapi tumbuhnya sekitar 10 persen. Tergantung Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mau agresif atau sekitar 10 persen saja," terangnya.
Sumber pembiayaan yang akan disalurkan Indonesia Eximbank pada 2018 akan bersumber dari pinjaman dan obligasi, dengan porsi yang masih dibicarakan besarannya.
Sebelumnya, aset lembaga yang berada di bawah Kemenkeu ini terus meningkat dan sekarang telah mencapai Rp 108 triliun. Bergitu pula dengan jumlah portfolionya yang pada Oktober 2017 sudah mencapai 887 debitur.