Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Finalnya Maret 2018

Kompas.com - 08/12/2017, 21:06 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, finalisasi tahapan studi kelayakan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya akan diputuskan pada Maret 2018 mendatang.

“Jakarta-Surabaya nanti finalnya Maret 2018, dalam jangka waktu itu final desainnya akan kami pilih,” ujar Budi Karya Sumadi usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Hal tersebut molor dari target yang dicanangkan yakni November 2017 lalu.

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II ini mengatakan, molornya finalisasi tersebut disebabkan panjangnya pembahasan terkait teknologi rel yang akan digunakan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Kemudian pemerintah mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengambil keputusan proyek dengan nilai triliunan rupiah itu.

Baca juga: Menhub: Pengembangan Kereta Semi-Cepat Jakarta-Surabaya Maksimal Rp 60 Triliun

"Mau cepat tapi mahal? Mau cepat tapi tidak optimal? Ini kan uang puluhan triliun, jadi kami harus hati-hati jangan sampai kami memutuskan, kami mengambil justifikasi yang belum maksimal," kata Budi Karya.

Salah satu yang menjadi pembahasan hingga kini adalah penggunaan teknologi rel yang akan diterapkan pada kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.

Hingga kini terdapat beberapa opsi penggunaan rel pada kereta yang diklaim mampu melaju 160 kilometer per jam, yakni menggunakan rel sempit atau narrow gauge dengan lebar 1,06 meter dan standard gauge dengan lebar 1,43 meter yang biasa digunakan untuk kereta cepat.

“Jalur eksisting, tapi teknologi yang akan kami pikirkan. Sekarang ada (opsi) narrow gauge, ada standard gauge. Kami akan mencari salah satu yang terbaik agar optimal,” kata Budi Karya.

Menurut Budi,, dengan ditambahkannya masa studi kelayakan, maka akan memberikan hasil studi yang maksimal dan juga bisa menambah tenaga ahli agar ada kesesuaian estimasi investasi yang dibutuhkan.

Dari pemerintah Indonesia akan melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang akan menyelaraskan laporan mengenai studi kelayakan dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).  "Kami tambah-tambah expert supaya harganya lebih murah," ujar dia.

Sebelumnya, Budi mengungkapkan, kereta api semi cepat dengan rute Jakarta-Surabaya ini akan memiliki kecepatan 160 kilometer per jam sehingga memiliki waktu tempuh 5 jam hingga 5,5 jam.

Sehingga tidak memiliki perbedaan yang jauh dari sisi waktu tempuh dengan moda transportasi pesawat terbang.

"Pesawat kan terbangnya 1,5 jam, nunggunya berapa lama, jadi ya sedikitlah (beda waktunya dengan kereta cepat) sehingga pesawat punya teman kereta cepat ini," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com