Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kita Mampu, tapi Tak Mau Membeli, Itu Bukan Berarti Daya Beli Turun"

Kompas.com - 09/12/2017, 22:11 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Data tingkat pengeluaran konsumsi rumah tangga kuartal III 2017 sebesar 4,93 persen dianggap mengalami perlambatan dibanding data kuartal II 2017 sebesar 4,95 persen. Belakangan, perlambatan tingkat konsumsi ini kerap diartikan dengan menurunnya daya beli masyarakat.

Badan Pusat Statistik (BPS) selaku yang mengeluarkan data tersebut menjelaskan, perlambatan tingkat konsumsi bukan berarti daya beli masyarakat otomatis menurun.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistyowati mengungkapkan, pandangan seperti itu merupakan hal yang keliru karena langsung mengartikan tanpa mempertimbangkan kemungkinan lain.

"Daya beli kan kemampuan untuk membeli, berbeda dengan konsumsi. Kita mungkin mau consume, kita mampu membeli, tapi tidak mau membeli, kita tidak pengin konsumsi, itu kan bukan berarti daya belinya turun," kata Sri saat menjadi pembicara dalam Workshop Peningkatan Wawasan Statistik di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2017).

Baca juga : Tahun Depan, Daya Beli Masyarakat Diprediksi Masih Lesu

Sri mengumpamakan, jika seseorang punya uang lebih dan memilih untuk berinvestasi ketimbang membeli sesuatu, maka tidak bisa dibilang daya beli orang tersebut turun. Orang dengan kemampuan finansial tertentu masih punya daya beli, tetapi karena uang tidak digunakan untuk konsumsi, maka tingkat konsumsinya saja yang turun, bukan daya belinya.

"Kalau yang dikaitkan di daya beli hanya yang dikonsumsi kan berarti seolah-olah orang yang tidak membeli, saya punya duit mau ditabung, kok dianggap tidak punya daya beli," tutur Sri.

Hal ini dianggap perlu dijelaskan agar tidak terjadi interpretasi data yang keliru di masyarakat. Meski begitu, bisa juga melemahnya tingkat konsumsi memengaruhi daya beli jika suatu data ditelaah lebih lanjut dan diuji, apakah benar ada pengaruh atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com