Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Yusuf Mansur Siap Rilis Reksa Dana yang Fokus pada Infrastruktur

Kompas.com - 11/12/2017, 07:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah yang ingin membangun infrastruktur besar-besaran di berbagai daerah di Indonesia membutuhkan banyak pendanaan.

Terkait dengan hal ini, ustaz kondang Yusuf Mansur melalui PT Paytren Asset Management berencana merilis produk reksa dana yang fokus pada pembiayaan proyek-proyek negara.

(Baca: OJK Terbitkan Izin Reksa Dana Syariah Milik Yusuf Mansur)

Paytren merupakan perusahaan manajer investasi yang dimiliki Yusuf Mansur, yang baru-baru ini mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Saat ini perusahaan tersebut menyiapkan dua produk investasi reksa dana syariah, yakni Reksa Dana Syariah PAM Syariah Dana Falah (saham) dan Reksa Dana Syariah PAM Syariah Likuid Dana Safa (pasar uang).

"Melihat besarnya kebutuhan pendanaan untuk pembangunan berbagai proyek (infrastruktur) di Indonesia, kami berencana merilis produk-produk reksa dana lain, seperti RDPT (reksa dana penyertaan terbatas), sukuk dan sebagainya," kata Yusuf Mansur di sela-sela kunjungan ke PT Inalum (Persero), Minggu (10/12/2017).

Menurut Yusuf Mansur, reksa dana yang dirilis oleh Paytren Asset Management itu akan menyasar segmen ritel. Di mana, nasabah tidak perlu mengalokasikan uang dalam jumlah besar untuk membeli produk investasi tersebut.

Selama ini belum banyak perusahaan manager investasi yang bermain di segmen tersebut karena terkendala besarnya biaya operasional.

"Namun kami sebagai fintech (financial technology) akan sangat mungkin masuk ke ritel, bahkan dengan biaya yang sangat kecil," jelas dia.

Sebelumnya pada Oktober 2017 silam, OJK telah menerbitkan izin bagi perusahaan manajer investasi dengan nama Paytren Asset Management, yang merupakan kepemilikan Ustadz Yusuf Mansur.

Hal itu tertuang dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor Kep-49/D.04/2017 tentang pemberian izin usaha perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi syariah kepada PT Paytren Aset Manajemen.

Adapun dari putusan tersebut diketahui PT Paytren Aset Manajemen mengajukan izin usaha pada 10 Juli 2017. Kemudian pada 6 Oktober 2017, PT Paytren Aset Manajemen menyampaikan kelengkapan dokumen kepada OJK terkait permohonan izin usaha sebagai manajer investasi. Adapun izin diterbitkan OJK pada 24 Oktober 2017.

Di sisi lain, guna mengurangi ketimpangan ekonomi antara kawasan barat dan timur Indonesia, pemerintah terus menggenjot infrastruktur.

Hal ini terlihat dari anggaran untuk infrastruktur yang terus meningkat, mulai Rp 154,7 triliun pada 2014 menjadi Rp 269,1 triliun pada 2016 dan mencapai Rp 401,1 triliun pada APBN-P 2017.

Tahun depan, anggaran infrastruktur kembali meningkat menjadi sedikitnya Rp 410 triliun, dan digunakan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com