Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prukades Membuat Klaster Ekonomi Hulu hingga Hilir

Kompas.com - 11/12/2017, 20:36 WIB
Josephus Primus

Penulis


JAMBI, KOMPAS.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo mengapresiasi program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang diinisiasi Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas. Menurut hematnya, program tersebut sejalan dengan program kementeriannya, yakni menerapkan model bisnis Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).

"Prinsipnya sama, membuat klaster ekonomi dari hulu sampai hilir," kata Menteri Eko sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com pada Senin (11/12/2017).

"Dengan begitu produk yang dihasilkan masyarakat desa bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," imbuhnya.

Menteri Eko mengatakan pula menjamin pasar untuk produk juga merupakan hal penting. "Kalau pasarnya tidak disiapkan, akan percuma," tambahnya lagi.

Program DMPA merupakan gerakan terintegrasi dalam memberdayakan masyarakat di wilayah konsesi dan sekitar konsesi APP Sinar Mas beserta mitra pemasoknya, untuk mengembangkan mata pencaharian sehari-hari.

Sedangkan, landasan utama dalam upaya pemberdayaan masyarakat ini adalah dengan memanfaatkan bidang agroforestri (wanatani).

Pada program ini, masyarakat diarahkan dan dibina untuk berdaya dan sejahtera secara sosial-ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya yang sesuai dengan potensi dan karakteristik lokal, sekaligus memperhatikan keberlangsungan lingkungan sekitar.

APP-Sinar Mas, menyiapkan dana bergulir hingga 10 juta dollar AS untuk pembentukan 500 Desa Makmur Peduli Api (DMPA) di sekitar konsesi perusahaan di Sumatera dan Kalimantan.

Program DMPA ini mulai dibentuk di lima provinsi di Sumatera dan Kalimantan. Yakni di Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

Sementara, dalam kesempatan itu, Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Muliaman D Hadad mengatakan program DMPA merupakan salah satu upaya terobosan dalam semangat pembangunan kolaborasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com