Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ILO: Teknologi Mampukan Seseorang Kini Punya Lebih dari Satu Pekerjaan

Kompas.com - 14/12/2017, 11:45 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO (International Labour Organization) mencatat para pekerja sudah mulai menentukan strategi meningkatkan penghasilan mereka dengan punya lebih dari satu pekerjaan.

Dari data ILO, jumlah kalangan profesional yang punya lebih dari satu pekerjaan tercatat cukup signifikan.

"Ada 20 persen dari para profesional punya lebih dari satu pekerjaan. Ini merupakan dampak dari perkembangan teknologi," kata Owais Parray selaku ekonom ILO di acara Indonesia Jobs Outlook 2017 di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2017).

Menurut Parray, biasanya pekerja yang punya lebih dari satu pekerjaan adalah mereka yang menggeluti bidang agrikultura. Dia menjelaskan, seperti petani, hanya efektif bekerja pada musim-musim tertentu selama setahun, sesuai dengan komoditas yang dia garap.

Baca juga : ILO Prediksi Tingkat Pengangguran Global Meningkat

Setelah itu, para petani punya waktu lebih untuk mengerjakan hal lain, sehingga petani punya lebih dari satu pekerjaan termasuk hal yang normal. Namun, berbeda dengan kalangan profesional yang sebelumnya hanya fokus pada pekerjaannya, mereka mulai menjajaki bidang lain.

Untuk sektor yang ke depannya akan semakin berkembang di Indonesia, menurut Parray, adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan e-commerce. Hal itu dikuatkan dengan data berbagai sumber yang dikutip ILO, bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan kegiatan e-commerce dalam beberapa tahun ke depan.

"Dari survei McKinsey, disebutkan ada potensi penambahan 150 miliar dolar AS terhadap GDP (Produk Domestik Bruto) melalui digitalisasi," tutur Parray.

Kompas TV Pemerintah Provinsi Bali menetapkan upah minimum provinsi tahun 2018 naik 8,71%.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

Whats New
Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com