Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Madhang.id Milik Kaesang Diproyeksi Jadi Aplikasi Beken Nasional

Kompas.com - 16/12/2017, 09:49 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Situs jual beli masakan rumahan Madhang.id bakal lebih tenar lagi pasca dilaunching oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep. Salah satu BUMN, PT Telkom mulai membina aplikasi ciptaan lulusan Universitas Dian Nuswantoro Semarang ini.

Tim Telkom mendatangi kampus itu Jumat (15/12/2017) untuk menjalin nota kesepahaman terkait pembinaan dan pendampingan terhadap Madhang.id. Keduanya lalu membahas sinergi kewirausahaan dan industri digital telekomunikasi.

Executive Vice President (EVP) Business Service PT Telkom Tri Gunadi mengatakan, telkom dan Madhang akan bersinergi untuk pengembangan aplikasi itu. Telkom akan membantu pengembangan dari sisi digitalisasi, dan smart bussines.

Baca juga : Kaesang Pangarep Luncurkan Madhang.Id, Marketplace Masakan Rumahan

"Madhang.id ini adalah sebuah karya luar biasa. Saya yakin akan menaikkan pamor masakan rumahan yang tidak kalah bersaing dengan makanan cepat saji dan restoran modern," ujar Tri.

Madhang.id didampingi pengembangannya karena dinilai terobosan dalam bidang teknologi informasi yang akan mengangkat usaha kecil menengah, terutama sektor kuliner. Madhang menjadi pasar maya yang mempertemukan pelanggan dengan ibu rumah tangga yang menjadi tenant, mitra madhang.

Karena berbasis digital, ibu rumah tangga yang bergabung harus mempunyai ponsel pintar, selain memiliki dapur, bersedia menyiapkan tempat untuk makan para user.

“Madhang.id ini kami harap memberi kontribusi besar melalui sektor UMKM,” katanya.

Baca juga : Cerita Kaesang Ditantang Jokowi Buat Majukan UMKM

Telkom sendiri bakal melakukan pendampngan berupa go modern, go digital dan go online. Telkom bakal mendampingi sejak dari sistem produksi, pencatatan hingga cara memperluas jaringan pasar.

Rektor Udinus Edi Noersasongko bersyukur aplikasi karya tim Udinus dilirik Telkom. Ia berharap aplikasi itu berguna bagi masyarakat dan membantu UMKM bergeliat.

Dalam pengembangannya, Madhang juga nantinya bakal dilengkapi dengan fitur pembayaran. Menurut Kepala Humas Udinus Agus Triyono, Madhang memiliki fasilitas pembayaran dengan sistem cash atau ‘mangpi’ atau madhang pay.

Dengan pola itu, diharapkan aplikasi itu bisa lebih menarik banyak pelanggan.

Madhang.id sendiri diperkenalkan sejak Senin (11/12/2017) lalu oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama Kaesang Pangarep dan tim. Aplikasi berbasis Android tersebut nantinya dapat diunduh melalui Playstore maupun App Store.

Madhang.id dirancang menjadi marketplace makanan rumahan. Situs itu nantinya menampung para ibu-ibu rumah tangga untuk menjual aneka masakan rumahan. Para pedagang kaki lima juga bisa ikut bergabung dalam situs itu dan berjualan di dalamnya.

"Kelebihan situs ini jam fleksibel, ibu-ibu dapat upload menu variatif dan preorder. Jadi ini tidak terpaut jam kerja penjualan," ujar Chief Executive Officer (CEO) madhang.id Maulana Bayu S.

Madhang.id diperuntukkan bagi mereka yang ingin mencicipi aneka masakan rumahan. Masakan yang dimasak atau ditawarkan dalam situs itu hasil kreasi para ibu rumah tangga. 

Kompas TV Aturan yang sedang menunggu keputusan Menteri Keuangan ini dipastikan akan berlaku mulai tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com