JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), meminta pemerintah mendorong badan usaha milik negara (BUMN) untuk memproduksi berbagai vaksin dan serum termasuk anti difteri.
Ketua Iluni UI yang membidangi masalah kesehatan masyarakat, Wahyu Sulistiadi menyebutkan, selama ini serum dan vaksin yang digunakan berasal dari impor yang kehalalannya masih diragukan.
Menurut dia, belum tuntasnya status halal vaksin tersebut menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit difteri. "Sulitnya melakukan sertifikasi halal bagi vaksin-vaksin karena serum atau vaksin yang kita gunakan untuk imunisasi sebagian besar masih impor dari negara-negara non Muslim," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (18/12/2017).
"Karena itu, salah satu solusi mengatasi mewabahnya penyakit difteri di masyarakat saat ini, kami mengusulkan agar pemerintah segera mendorong badan-badan usaha milik negara dan daerah yang bergerak di bidang farmasi memproduksi serum atau vaksin dan produk farmasi lainnya,” tambah dia.
Baca juga : Bio Farma Tambah Pasokan Vaksin untuk Difteri
Dengan demikian, lanjut dia, Indonesia juga bisa mandiri di bidang kesehatan. "Tidak bergantung produk vaksin impor," ujarnya.
Dia menyebutkan, solusi lainnya adalah dengan mengalokasi dana yang lebih besar untuk kesehatan masyarakat. "Sudah saatnya sektor kesehatan masyarakat diberikan anggaran yang memadai untuk menginvestasi manusia sehat Indonesia dengan mencegah penyakit,” kata Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.