Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Tidak Ada Yang Perlu Dikhawatirkan, Bali Aman

Kompas.com - 18/12/2017, 20:04 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi Gunung Agung, jika ingin berwisata ke Bali

Pasalnya, kata dia, saat ini kondisi Gunung Agung tidak mempengaruhi seluruh wilayah Bali.

"Status Gunung agung kita akui buat assesment yang keliru. Status awas hanya radius 10 km, tidak ada dampaknya ke seluruh Bali. Jadi Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar dia di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (18/12/2017). 

Baca juga : Sri Mulyani Ajak Investor Ramaikan Kembali Bali

Mantan Kepala Staf Presiden ini menuturkan, perekonomian di Bali memburuk pasca ditetapkannya status Gunung Agung Awas. 

Bahkan, kata Luhut, perekonomian di Bali pada erupsi Gunung Agung lebih buruk dibandingkan pada Bom Bali dulu. 

"Sebulan kita berikan status awas itu keadaan ekonomi di Bali lebih jelek dibandingkan bom Bali," tutur dia. 

Namun demikian, ungkap Luhut, setelah status awas pada Gunung Agung dicabut, kondisi perekonomian di Bali kembali berangsur normal. 

Dia mencontohkan, adanya peningkatan pemesanan hotel dan tiket pesawat setelah pencabutan status awas pada Gunung Agung. Namun sayangnya, Luhut tidak menjelaskan detail mengenai perekonomian di Bali yang berangsur normal. 

"Kita umumkan 3 hari lalu langsung bangkit. Tidak ada masalah di seluruh Bali. Angin juga bertiup ke timur sehingga tidak mengenai landasan udara Ngurah Rai," imbuh dia. 

"Presiden juga sudah perintahkan nanti ada rapat terbatas di Bali pada tanggal 22 Desember. Karena Bali merupakan destinasi turis nomor satu. Dan itu membuat keuntungan Indonesia," pungkas dia.

Kompas TV Petugas PVMBG kembali menerbangkan pesawat tanpa awak untuk mengetahui kondisi kawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com