JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan yang tinggi masih akan berlangsung pada awal tahun 2018.
Beberapa bulan di awal tahun diprediksi masih akan terjadi hujan dengan potensi kilat serta angin kencang di beberapa wilayah yang harus diwaspadai.
"Hujan di tahun 2018 mencapai puncaknya di bulan Januari dan Februari, dan akhirnya Maret mulai berkurang," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2017).
Menurut Dwi, tingginya curah hujan akan berangsung mereda saat mendekati bulan April hingga Mei 2018.
Baca juga : Waspada El Nino, BMKG Sarankan Petani Tanam Palawija
Pada masa kering atau menjelang musim kemarau di pertengahan 2018 mendatang, pemerintah dinilai perlu memerhatikan kawasan yang dinilai rawan terhadap kebakaran hutan, kebun, hingga lahan.
Selain itu, Dwi juga menyebut ada daerah-daerah yang diprediksi curah hujannya akan sangat minim saat musim kemarau mendatang.
Sebelum tiba saatnya, Dwi mengimbau pemangku kepentingan dan pemerintah daerah untuk menyiapkan sejumlah hal agar masyarakat tidak kesulitan saat musim kemarau melanda.
"Daerah yang perlu diwaspadai adalah di Kalimantan Barat. Diperkirakan di sana akan mengalami kondisi yang hujannya signifikan di bawah normal," tutur Dwi.
BMKG akan terus memantau perkembangan cuaca terkini dan memberi masukan serta saran bagi pemerintah pusat dan daerah untuk menghadapi kondisi tersebut.
Saat ini, pada akhir Desember 2017, cuaca sebagian besar wilayah Indonesia cenderung basah dan turun hujan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.